Lebarkan Sayap ke Bali, Bidik Premi Rp 5 Miliar

Senin, 22 Agustus 2016 – 03:22 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist

jpnn.com - DENPASAR - FWD Life Indonesia melebarkan sayap bisnisnya ke Bali. Manajemen yakin bisa membukukan pendapatan premi Rp 5 miliar. Hal itu tak lepas dari rendahnya penetrasi pasar asuransi di Bali.

Saat ini, penetrasi pasar di Bali baru 20 persen. Padahal, total penduduk Pulau Dewata, nama lain Bali diperkirakan menyentuh level 4,2 juta jiwa.

BACA JUGA: Kepala Daerah Diminta Komitmen Lakukan Terobosan

”Kantor di Bali, membuka pasar lebih luas untuk merangkul masyarakat di Timur Indonesia. Posisi Bali dekat dengan Lombok, Kupang, dan wilayah sekitar belum tergarap dengan maksimal,” tutur Hendra Thanwijaya Direktur FWD Life Indonesia.

FWD Life baru kali pertama menginjakkan kaki di luar Pulau Jawa. Sejak menjejakkan kaki di Indonesia 2014 silam, perusahaan lebih banyak berkutat di Pulau Jawa.

BACA JUGA: Bank Syariah Mandiri Punya Aset Terbesar di Indonesia

Kantor pemasaran tersebar di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung. ”Kami ingin merangkul 500 agen di Bali. Tahun depan, kami merekrut hingga 1.000 agen dengan target premi meningkat dua kali lipat dari Rp 5 miliar,” ulas Hendra.

Selanjutnya, perusahaan akan getol melakukan branding awareness, pemasaran, termasuk juga menggandeng komunitas-komunitas lokal dalam mengenalkan produk-produk asuransi perusahaan.

BACA JUGA: BTN Fokuskan Dana Repatriasi ke Sektor Riil

Terutama untuk produk asuransi kecelakaan diri dan asuransi jiwa berjangka dijual melalui e-commerce di www.ifwd.co.id. Bebas aksi dan bebas rencana merupakan produk tepat bagi penyuka kegiatan ekstrem.

”Kami bidik penyelam Bali dengan produk Bebas Aksi. Belum ada perusahaan asuransi menjual produk asuransi untuk penyelam,” imbuh Direktur FWD Life Rudi Kamdani.

Bebas aksi dan bebas rencana merupakan dua dari sekitar sepuluh produk FWD Life dijual melalui layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech).

Fintech itu dikelola langsung perusahaan. Di samping itu, ada pula produk-produk asuransi jiwa tradisional dan kesehatan dilego lewat kanal keagenan, bancassurance (produk asuransi dijual melalui kerja sama bank mitra), corporate care atau employee benefit, termasuk unit usaha syariah.

Secara keseluruhan, pendapatan premi perseroan per Juni 2016 mencapai Rp 87 miliar. Hingga Juli telah menyentuh angka Rp 110 miliar atau lebih dari dua kali lipat perolehan premi sepanjang tahun lalu. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indosat Ooredoo Bangun Smart City, Luncurkan Aplikasi Perpusatakaan Digital


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler