jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, NU harus mengajukan sejumlah portofolio kader untuk diusulkan menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Menurut dia, hal tersebut perlu untuk menghapus stigma bahwa NU hanya cocok untuk mengurusi masalah agama, kaum pedesaan, atau kalangan warga miskin.
BACA JUGA: Warga NU Berjasa Jadi Pendongkrak Kemenangan Jokowi - Maruf
"Padahal, sebenarnya NU punya banyak kader potensial untuk mengisi pos kementerian strategis," kata anggota DPR RI itu.
Pos strategis yang dimaksud Gus Yaqut -panggilan Yaqut Cholil Qoumas- antara lain Kementerian BUMN, ESDM, Keuangan, Pertanian, Kominfo, dan sejumlah kementerian lainnya.
BACA JUGA: Dukung Polri, Gus Yaqut: Perusuh pada 21-22 Mei Merusak Demokrasi
BACA JUGA: Golkar Saja Minta 5 Kursi Menteri, Bagaimana dengan PDIP?
Yaqut menambahkan, selama ini kader NU hanya identik mengisi pos menteri agama. Hal itu selama ini dipercayakan kepada Lukman Hakim Saifuddin. Atau menteri sosial yang pernah dijabat Khofifah Indar Parawansa. Selama ini jabatan menteri desa, percepatan daerah tertinggal, dan transmigrasi juga kerap diisi kader NU.
BACA JUGA: Soal Calon Menteri, Acuan Jokowi bukan Parpol atau Nonparpol
NU perlu menyerahkan nama-nama kandidat menteri dari kadernya karena merasa punya andil besar terhadap kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Menurut Gus Yaqut, NU sudah membuktikan bisa menyumbang kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf di sejumlah daerah penting, yang itu menjadi basis suara nahdliyin.(bin/lum/c9/gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir Yakin Banget Akan Ada Anak Milenial Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
Redaktur & Reporter : Adil