BANDUNG - Pizza memang salah satu hidangan yang masih bertahan sejak ratusan tahun lalu. Tetapi cara pengolahan tradisionalnya sudah mulai ditinggalkan. Padahal kelebihannya lebih banyak ketimbang pengolahan modern.
Salah satu ciri khas dari Italian Pizza adalah roti yang digunakannya tidak terlalu tebal, dan terbilang bertekstur renyah. Nah, untuk mendapatkan kerenyahan yang sempurna, tungku dan bara api adalah alat paling tepat untuk mengolah pizza.
Bukan hanya itu, memanggang dengan tungku pun bisa mempengaruhi aroma pizza menjadi lebih kuat serta lebih khas. Tetapi, keharuman juga ternyata dipengaruhi juga oleh kayu yang digunakan untuk memanggang.
Kelebihan-kelebihan tersebut, diakui oleh Chef Pizza Roemah Tungku, Dadang Saefudin. Menurutnya, tungku memang banyak mempengaruhi kelebihan dari pizzanya.
"Aromanya memang lebih harum, lebih khas, seperti nasi goreng yang dibuat dengan arang, aromanya lebih enak daripada nasi goreng yang dibuat dengan kompor gas," katanya kepada Radar Bandung.
Hanya saja, tungku pun dianggap Dadang memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah proses pemanggangan menjadi lebih lama, berbeda dengan oven yang hanya menghabiskan waktu sekitar 15 hingga 20 menit saja.
Penyebab utama dari lamanya proses pemanganggangan dengan tungku adalah tidak stabilnya api dari bara kayu yang digunakan. "Itulah mengapa memanggang dengan tungku lebih mengandalkan feeling," tambah Dadang.
Jadi, jika penasaran dengan aroma yang khas dan kuat, serta tekstur renyah pizza yang terjaga, anda bisa mampir ke resto berjuluk Roemah Tungku di Jalan Dr Cipto. Karena di tempat ini, hampir semua pizza dipanggang dalam tungku dengan menggunakan kayu karet sebagai media apinya. (mga)
Salah satu ciri khas dari Italian Pizza adalah roti yang digunakannya tidak terlalu tebal, dan terbilang bertekstur renyah. Nah, untuk mendapatkan kerenyahan yang sempurna, tungku dan bara api adalah alat paling tepat untuk mengolah pizza.
Bukan hanya itu, memanggang dengan tungku pun bisa mempengaruhi aroma pizza menjadi lebih kuat serta lebih khas. Tetapi, keharuman juga ternyata dipengaruhi juga oleh kayu yang digunakan untuk memanggang.
Kelebihan-kelebihan tersebut, diakui oleh Chef Pizza Roemah Tungku, Dadang Saefudin. Menurutnya, tungku memang banyak mempengaruhi kelebihan dari pizzanya.
"Aromanya memang lebih harum, lebih khas, seperti nasi goreng yang dibuat dengan arang, aromanya lebih enak daripada nasi goreng yang dibuat dengan kompor gas," katanya kepada Radar Bandung.
Hanya saja, tungku pun dianggap Dadang memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah proses pemanggangan menjadi lebih lama, berbeda dengan oven yang hanya menghabiskan waktu sekitar 15 hingga 20 menit saja.
Penyebab utama dari lamanya proses pemanganggangan dengan tungku adalah tidak stabilnya api dari bara kayu yang digunakan. "Itulah mengapa memanggang dengan tungku lebih mengandalkan feeling," tambah Dadang.
Jadi, jika penasaran dengan aroma yang khas dan kuat, serta tekstur renyah pizza yang terjaga, anda bisa mampir ke resto berjuluk Roemah Tungku di Jalan Dr Cipto. Karena di tempat ini, hampir semua pizza dipanggang dalam tungku dengan menggunakan kayu karet sebagai media apinya. (mga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trend Tatto Tubuh dengan Nama Perusahaan IT
Redaktur : Tim Redaksi