jpnn.com, SURABAYA - Lebih dari 900 mahasiswa mengikuti seleksi calon penerima beasiswa Djarum yang diadakan di JX International. Mereka berasal dari tujuh perguruan tinggi di Surabaya, yakni Universitas Airlangga, Universitas Widya Mandala, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, UPN Veteran, dan UIN Sunan Ampel.
Nantinya, mereka yang terpilih akan mendapatkan bantuan dana pendidikan selama satu tahun, dan beragam pelatihan soft skill. Untuk tahun ini, pelatihan yang ditekankan adalah bagaimana mahasiswa-mahasiswa tadi dapat lebih bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
BACA JUGA: Djarum Foundation Tak Sekadar Bagi-Bagi Beasiswa
”Karena itu pelatihannya pun mengikuti. Mulai dari pelatihan kepemimpinan, berwirausaha, sampai menjadi seorang problem solver. Untuk pelatihan debat yang biasanya ada, saat ini kami tiadakan dan diganti dengan program lain,” kata program associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Laksmi Lestari.
Sejumlah persyaratan dasar harus dipenuhi untuk menjadi Beswan Djarum (sebutan penerima beasiswa ini). Di antaranya berasal dari perguruan tinggi yang bermitra dengan Djarum Beasiswa Plus, memiliki IPK pada semester III minimal 3,00, serta aktif berorganisasi.
BACA JUGA: Begini Cara Tantri Kotak Tularkan Nilai-nilai Pancasila
Dalam proses ini, para peserta akan mengikuti rangkaian tes selama 3 hari. Mulai dari tes tertulis untuk menguji kemampuan akademik, peserta yang lolos kemudian mengikuti tes selanjutnya yakni group assignment, dan interview.
Selain Surabaya, tes juga dilakukan di beberapa kota lain di Indonesia. ”Untuk total pendaftar secara keseluruhan mencapai 13 ribu orang” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu alumnus Beswan Djarum, Wikan Jatimurti memaparkan manfaat mendapatkan beasiswa tersebut. ”Program ini membantu mahasiswa untuk bisa meningkatkan kapasitas karakter dan soft skills sebagai bekal penting untuk lebih mampu mengimplementasikan ilmu akademiknya,” jelas pria yang kini menjadi dosen di Fakultas Teknik ITS Surabaya. (JPNN/pda)
Redaktur : Tim Redaksi