Ledakan di Wisma Negara Thailand Tewaskan Seorang Demonstran

Jumat, 21 November 2008 – 12:34 WIB
TENTARA Tahiland berjaga-jaga di dekat Wisma Negara setelah terjadinya ledakan bom saat terjadi demonstrasi. Foto : AFP
BANGKOK - Darah kembali tertumpah di bumi Negeri Gajah Putih kemarinSebuah ledakan bom terjadi di dekat lokasi demonstrasi Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD)

BACA JUGA: Obama Tunjuk Loyalis Clinton

Akibatnya, seorang warga tewas dan 29 lainnya mengalami luka-luka


Ledakan tersebut adalah terfatal sejak Wisma Negara diduduki PAD yang berobsesi mengubah sistem pemerintahan Thailand

BACA JUGA: Berkah Delapan Istri, 32 Dua Anak

Pengunjuk rasa berjanji takkan meninggalkan Wisma Negara hingga tuntutan mereka terpenuhi, yaitu pemerintahan Somchai harus berakhir


Karena lokasi ledakan tak jauh dari tempat PAD menghelat aksi protes, PAD menuduh pemerintah sebagai biang keladinya

BACA JUGA: India Ledakkan Kapal Bajak Laut

Pemerintah dituding ingin mengusir mereka dari Wisma Negara yang sudah mereka duduki sejak Agustus lalu

''Kepala polisi, kepala polisi metropolitan dan banyak petugas polisi lainnya berkolaborasi dan berkonspirasi bersama pemerintah untuk membunuh warga sipil,'' kata salah seorang pemimpin PAD Sondhi LimthongkulDan, ''Kami tidak akan menoleransi lagi adanya pemerintah pembunuh.''

Sebaliknya, seperti dilansir The Nation, Perdana Menteri (PM) Somchai Wongsawat membantah tudingan tersebutDia menyangkal bahwa pemerintahlah yang menyulut ledakan tersebut''Saya justru tidak bisa mengerti mengapa PAD harus selalu menyalahkan pemerintah setiap kali mereka diserangPemerintah tidak pernah menggunakan kekerasan,'' bantah Somchai seperti diutarakannya kepada reporter''Tak seorang pun menginginkan pertumpahan darah ataupun pembunuhan di antara warga Thailand.''

Somchai pun menegaskan bahwa polisi akan segera mengusut tuntas kasus tersebutIpar Thaksin itu juga berjanji bertindak cepat untuk menyelidiki ledakan yang terjadi di dekat Wisma Negara ituKepala Polisi Bangkok Jenderal Jongrak Jutanond juga mengatakan bahwa dirinya tidak tahu-menahu siapa yang berada di balik ledakan tersebut

Tidak terima atas tragedi tersebut, PAD berencana menggerakkan massanya lebih besar lagiAksi susulan direncanakan Minggu, 23 NovemberLewat aksi tersebut, mereka juga sekaligus berharap pemerintahan tirani yang dipimpin Somchai bisa segera berakhirApalagi, selama ini mereka menganggap bahwa Somchai hanyalah boneka mantan PM Thaksin Shinawatra.

''PAD tidak bisa lagi menoleransi kekerasan brutal yang terjadi sehari-hari yang dilakukan pemerintah dan kami tidak bisa menerima rejim Thaksin dalam bentuk apapun juga,'' tulis PAD dalam pernyataannya.

Meskipun langsung mengusut tragedi tersebut, polisi belum bisa mendekati titik ledakanPolisi pun belum bisa menyelidikinya lebih lanjutTapi, polisi sudah tahu jumlah korban tewas dan terlukaTentang hal itu, Somchai mengritik bahwa PAD sengaja menghalang-halangi polisi untuk melakukan tugas mereka mengusut ledakan tersebut(dia/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Tunjuk Keturunan Afro-Amerika jadi Jaksa Agung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler