Ledakan Petasan di Kediri, 5 Orang Terluka, Polda Jatim Langsung Olah TKP

Minggu, 01 Mei 2022 – 01:01 WIB
Anggota melakukan pengamanan di lokasi ledakan petasan Dusun Balong Cino, Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/4/2022). ANTARA Jatim/ HO-Polres Kediri

jpnn.com, KEDIRI - Sebanyak lima orang terluka akibat terkena ledakan petasan di Dusun Balongcino, Desa Blaru, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (29/4) malam.

Kelima orang yang terluka itu harus dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA: Wagub DKI Melarang Warga Bermain Petasan Saat Malam Takbiran

Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho lima orang terluka itu kini sudah mendapatkan perawatan karena menderita luka berat dan ringan.

"Korbannya ada lima orang. Empat orang dirawat di rumah sakit akibat luka bakar, sedangkan satu orang luka ringan saat ini juga dibawa ke rumah sakit," katanya di Kediri, Sabtu (30/4).

BACA JUGA: Jari Tangah Bocah Ini Hancur Akibat Terkena Petasan, Polisi Langsung Bergerak 

Petasan di rumah milik Bowo tiba-tiba meledak. Selain menyebabkan lima orang terluka, ledakan juga mengakibatkan satu rumah yang diduga ada petasan hancur.

Saat ini, para korban yang terluka masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Mereka ada yang dirujuk ke RS Bhayangkara Kediri untuk perawatan.

BACA JUGA: 2 Bocah Bermain Petasan, Sesuatu yang Tidak Diharapkan Terjadi, Astaga

Anggota polisi yang mendapatkan laporan adanya ledakan petasan langsung ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Di sekitar lokasi dipasang garis polisi sehingga yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

Rumah milik Bowo itu tak berpenghuni. Pemilik belum menempati, dan rumah itu masih baru.

Rumah itu diduga dimanfaatkan tetangga tanpa izin pemilik untuk membuat petasan.

Beberapa hari sebelumnya juga terjadi ledakan petasan.

Korbannya berinisial DA, seorang bocah berusia sembilan tahun.

Korban yang tinggal di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu mengalami luka di bagian jari tangannya karena terkena ledakan petasan.

Saat ini, korban dirawat dan dioperasi di RS SLG Kabupaten Kediri dan menunggu proses pemulihan.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penyalahgunaan petasan karena berbahaya.

Jika warga nekat, maka polisi akan menjerat dengan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Olah TKP

Tim Gabungan Polda Jatim melakukan olah TKP di lokasi ledakan petasan.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto mengatakan olah TKP dilakukan dengan tim gabungan, guna melakukan sterilisasi.

"Olah TKP di lokasi, kami Tim Gabungan Polda Jatim bersama dengan anggota Labfor (Laboratorium Forensik) dibantu INAFIS ( Automatic Finger Print Identification System). Agenda ini juga diawali sterilisasi dengan rekan Jihandak Brimob," katanya di Kediri, Sabtu (30/4).

Peristiwa ledakan petasan ini terjadi pada Jumat (29/4) pukul 16.30 WIB di Dusun Balong Cino, Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.

Akibat kejadian itu, lima orang menjadi korban. Mereka langsung dievakuasi setelah kejadian dan kini sudah dalam perawatan tim medis.

Pihaknya juga masih mengembangkan terkait dengan asal bahan baku petasan tersebut. Anggota saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Dari keterangan korban, lanjut dia, petasan dibeli secara daring. Namun, petugas tetap melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus itu.

Pihaknya pun meminta masyarakat untuk tidak bermain dengan petasan, karena bertentangan dengan hukum. Terlebih lagi, petasan juga bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jika nanti muncul kejadian bisa menimbulkan korban.

"Anjuran ini kami imbau kepada warga, karena pada kurun waktu awal puasa sampai sekarang, Polda Jatim dan jajaran telah mengamankan barang bukti kasus ledakan petasan di 34 lokasi, dengan menangkap 54 tersangka, sekaligus 400 kilogram petasan dan hampir seluruhnya sudah dimusnahkan," ujar dia.

Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Sodiq Pratomo menjelaskan pemicu ledakan petasan ini bersumber dari listrik, yang diketahui dari keberadaan fitting lampu, yang berada di ruang tamu.

"Dari olah TKP, bekas ledakan ini memiliki diameter sekitar 90 centimeter, kedalaman 80 centimeter. Kami menemukan kontainer atau wadah mercon dengan diameter 1 sampai 5 centimeter, bervariasi," kata dia.

Sodiq juga menambahkan di lokasi juga ditemukan ayakan, tempat gulung casing, alat pemadat, bahan belum jadi berupa kalium florat, dan fitting listrik.

"Kemudian, di titik pusat ledakan, juga ditemukan Kalium Florat, sulfur, dan aluminium," katanya.

Pihaknya menambahkan, barang bukti yang tersisa saat ini volumenya tinggal sedikit. Seluruhnya akan dibawa oleh petugas Labfor Polda Jatim. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler