Ledakan Tabung Gas Sambar Gudang Bahan Kimia, 70 Tewas

Jumat, 22 Februari 2019 – 22:44 WIB
Kebakaran menghanguskan bagian kota tua Dhaka, sebanyak 70 tewas. Foto: AFP

jpnn.com, DHAKA - Haji Abdul Kader tak bisa berhenti bersyukur. Meski terluka, dia berhasil lolos dari maut. Rabu malam (20/2) dia meninggalkan tokonya di Distrik Chawkbazar, Dhaka, Bangladesh, dan pergi ke apotek yang terletak beberapa puluh meter dari tokonya. Dia baru saja sampai di apotek ketika kebakaran disusul ledakan besar terjadi.

"Saya menoleh ke belakang dan melihat seluruh jalan yang dipenuhi mobil serta becak tengah terbakar. Api ada di mana-mana," ujar Kader sebagaimana dikutip RTE.

BACA JUGA: Rumah Hangus Terbakar gara - gara Ngecas HP

Dia mengalami luka bakar saat berusaha menyelamatkan diri. Tokonya sudah tak terlihat. Sebab, kobaran api begitu besar. Seandainya tak pergi ke apotek, Kader yakin sudah meninggal. Kini dia dirawat di rumah sakit karena luka bakar yang dideritanya.

Rohan tak seberuntung Kader. Mahasiswa program administrasi bisnis North South University itu dan empat temannya mengendarai sepeda motor pergi ke Chawkbazar. Saat itu dia ingin membeli barang-barang untuk persiapan pernikahan saudarinya.

BACA JUGA: Bupati Royke: Berhati-hatilah, Cek Keadaan Rumah

Nahas. Sepeda motornya terjebak kepungan api. Rohan terpanggang. Jasadnya tak bisa dikenali. Kebahagiaan keluarganya yang bakal menggelar pesta pernikahan berganti menjadi kesedihan mempersiapkan pemakaman Rohan.

"Kami diberi tahu jenazah Rohan ada di kamar mayat. Tapi, kami tak bisa menemukannya," terang Momin Khan, sepupu Rohan.

BACA JUGA: Waduh! Si Jago Merah Lahap 3 Kios, Satu Miliar Hangus

Khan dan ratusan keluarga korban yang lain kemarin memadati Dhaka Medical College and Hospital untuk mencari keluarga mereka yang menjadi korban. Tangis memenuhi ruang perawatan dan kamar mayat.

Kebakaran di area yang termasuk kota tua Dhaka itu memang luar biasa besar. The Guardian melaporkan bahwa api kali pertama muncul dari ledakan tabung gas alam di bagasi salah satu mobil yang terparkir.

Api cepat merembet ke gedung lima lantai di sebelahnya. Petugas kepolisian Shamim Harun ur Rashid mengungkapkan bahwa lantai dasar gedung dipakai pertokoan. Lantai 1 untuk tempat menyimpan plastik dan bahan kimia. Sisa lantai di atasnya dipergunakan untuk tempat tinggal.

Bahan kimia yang tersimpan di gedung itu membuat api kian besar. Jalan yang sempit dan kemacetan lalu lintas mengakibatkan pemadam kebakaran sulit menjangkau lokasi dengan cepat. Sedangkan api terus membesar tak terkendali dan membakar empat gedung lainnya yang juga digunakan untuk menyimpan bahan kimia mudah terbakar. Total ada lima gedung bertingkat yang dilahap api hingga habis.

Ledakan bertubi-tubi juga membakar pejalan kaki dan orang-orang yang melintas di area tersebut saat kejadian. Mereka tak bisa melarikan diri karena saat itu lalu lintas macet. Beberapa tamu di pesta pernikahan yang berlangsung di gedung pusat komunitas warga juga menjadi korban.

Bukan hanya mobil pemadam yang dikerahkan. Helikopter pun turun tangan mengevakuasi korban. Namun, banyaknya bahan yang mudah terbakar menyulitkan pemadaman. Api baru bisa ditaklukkan kemarin. Itu pun pembasahan terus dilakukan. Asap hitam juga masih mengepul di udara.

"Area ini begitu padat. Tidak ada ruang atau jalan yang cukup lebar untuk bisa mengalirkan air dengan mudah," ujar salah seorang petugas pemadam Shakil Nowaz.

Pemadam kebakaran mengaku kesulitan menemukan sumber air besar di dekat lokasi kejadian. Mereka mengalirkan air dari masjid di dekat area tersebut, tetapi tak cukup. Dibutuhkan waktu beberapa jam sebelum mereka bisa menyiram titik api secara maksimal.

Tim evakuasi masih mencari setiap jengkal untuk memastikan apakah ada korban lainnya. Dalam salah satu siaran televisi, tampak gerbang salah satu gedung dikunci. Penghuni gedung tersebut panik tak bisa keluar.

"Hingga saat ini, 70 jenazah telah dievakuasi. Jumlah itu bisa meningkat karena pencarian lebih lanjut masih dilakukan," terang Direktur Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Julfikar Rahman kepada Reuters. (sha/c4/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba-tiba Pengunjung dan Pegadang di Area Pasar Senggol Heboh


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler