BEIJING - Pemerintah Tiongkok tak butuh waktu lama untuk menyimpulkan investigasi atas insiden ledakan yang memicu ambruknya jembatan layang di jalan tol G30 pada Jumat lalu (1/2). Kemarin (2/2) pihak berwenang resmi menyatakan bahwa truk pengangkut petasan dan kembang api ilegal milik Hongsheng Fireworks Manufacturing Co. Ltd yang melintas di ruas jalan terpanjang tersebut bersalah sebagai penyebab ledakan.
"Hongsheng Fireworks Manufacturing Co. Ltd. bersalah karena memproduksi kembang api dan petasan secara ilegal dan tidak mengemasnya dengan baik," ujar Kementerian Keamanan Publik. Perusahaan yang berlokasi di Provinsi Shaanxi tersebut juga dinilai melanggar aturan karena tak menyewa armada khusus guna mendistribusikan produknya yang mudah meledak itu.
Akibat ledakan dahsyat pada Jumat lalu, jembatan yang menghubungkan salah satu rute jalan terpanjang di Provinsi Henan ambruk. G30 adalah jalan tol terpanjang Tiongkok karena mencapai 4.400 kilometer dengan menghubungkan Provinsi Jiangsu, pantai timur negara itu, dengan Urumqi di dekat perbatasan Kazakhstan.
Sebanyak 11 orang tewas dalam insiden tersebut dan belasan lain luka. Setelah ledakan, pemerintah setempat menutup pabrik petasan dan kembang api ilegal itu. Aparat juga mengamankan empat petinggi Hongsheng Fireworks Manufacturing Co. Ltd.
Hingga kemarin evakuasi korban masih berlangsung. Sebab, beberapa korban masih terjepit di antara puing-puing truk dan kendaraan lain. Selain truk, ledakan tersebut menghancurkan beberapa kendaraan lain.
Ledakan itu juga menimbulkan lubang besar berukuran 80 meter di jembatan yang terletak di Kota Sanmenxia, Mianchi County, itu. "Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah," kata Zhang, seorang pejabat setempat.
Menurut Zhang, setelah proses pencarian korban selama 24 jam, petugas tak lagi menemukan tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan jembatan dan puing-puing kendaraan. "Tetapi, masih terdapat beberapa kendaraan yang terkubur reruntuhan jembatan dan kami tidak bisa mengevakuasinya dengan tangan kosong. Kami butuh alat berat," lanjutnya.
Ren Zhanzhou, seorang pejabat dewan Kota Sanmenxia, mengatakan bahwa truk itu bermaksud untuk mengirimkan kembang api dan petasan ke beberapa kota. Menyalakan kembang api dan petasan sudah menjadi tradisi bagi warga Negeri Panda itu dalam memperingati Hari Raya Imlek. Setiap tahun selalu ada saja korban akibat kembang api dan petasan dalam perayaan Tahun Baru Tiongkok itu. (AP/AFP/BBC/hep/dwi)
"Hongsheng Fireworks Manufacturing Co. Ltd. bersalah karena memproduksi kembang api dan petasan secara ilegal dan tidak mengemasnya dengan baik," ujar Kementerian Keamanan Publik. Perusahaan yang berlokasi di Provinsi Shaanxi tersebut juga dinilai melanggar aturan karena tak menyewa armada khusus guna mendistribusikan produknya yang mudah meledak itu.
Akibat ledakan dahsyat pada Jumat lalu, jembatan yang menghubungkan salah satu rute jalan terpanjang di Provinsi Henan ambruk. G30 adalah jalan tol terpanjang Tiongkok karena mencapai 4.400 kilometer dengan menghubungkan Provinsi Jiangsu, pantai timur negara itu, dengan Urumqi di dekat perbatasan Kazakhstan.
Sebanyak 11 orang tewas dalam insiden tersebut dan belasan lain luka. Setelah ledakan, pemerintah setempat menutup pabrik petasan dan kembang api ilegal itu. Aparat juga mengamankan empat petinggi Hongsheng Fireworks Manufacturing Co. Ltd.
Hingga kemarin evakuasi korban masih berlangsung. Sebab, beberapa korban masih terjepit di antara puing-puing truk dan kendaraan lain. Selain truk, ledakan tersebut menghancurkan beberapa kendaraan lain.
Ledakan itu juga menimbulkan lubang besar berukuran 80 meter di jembatan yang terletak di Kota Sanmenxia, Mianchi County, itu. "Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah," kata Zhang, seorang pejabat setempat.
Menurut Zhang, setelah proses pencarian korban selama 24 jam, petugas tak lagi menemukan tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan jembatan dan puing-puing kendaraan. "Tetapi, masih terdapat beberapa kendaraan yang terkubur reruntuhan jembatan dan kami tidak bisa mengevakuasinya dengan tangan kosong. Kami butuh alat berat," lanjutnya.
Ren Zhanzhou, seorang pejabat dewan Kota Sanmenxia, mengatakan bahwa truk itu bermaksud untuk mengirimkan kembang api dan petasan ke beberapa kota. Menyalakan kembang api dan petasan sudah menjadi tradisi bagi warga Negeri Panda itu dalam memperingati Hari Raya Imlek. Setiap tahun selalu ada saja korban akibat kembang api dan petasan dalam perayaan Tahun Baru Tiongkok itu. (AP/AFP/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suu Kyi Terima Penghargaan Yang Tertunda
Redaktur : Tim Redaksi