jpnn.com, BIRMINGHAM - Lee Zii Jia menyudahi empat tahun puasa Malaysia di All England.
Tunggal putra berusia 22 tahun itu kini bergabung dengan daftar elite pemenang All England, setelah menjadi pemenang dalam duel supersengit melawan juara bertahan Viktor Axelsen (Denmark) di Utilita Arena Birmingham, Minggu (21/3) malam WIB.
BACA JUGA: All England 2021: Kento Momota Tumbang di Tangan Lee Zii Jia
Setelah 74 menit durasi pertarungan, Lee menang 30-29, 20-22, 21-9.
Ya, gim pertama harus mencapai poin maksimal, 30.
BACA JUGA: Indonesia Terusir dari All England, Jokowi Diminta Tarik Dubes dari Inggris
BACA JUGA: Diserbu Netizen Indonesia, Akun Resmi All England di Instagram Menghilang
Setelah sepuluh kali sama kuat dalam jus, 20-20, 21-21, 22-22, 23-23, 24-24, 25-25, 26-26, 27-27, 28-28, 29-29, maka siapa yang lebih dahulu 30 yang menang. Lima puluh sembilan poin maksimal yang boleh dimainkan dalam satu gim.
Pada gim kedua, Axelsen bangkit dan menunjukkan dia tak mau menyerahkan mahkota yang didapat tahun lalu.
Namun Lee membuktikan bahwa kemenangannya atas pemain nomor satu dunia Kento Momota di perempat final bukan sebuah kebetulan.
Lee yang tak suka disamakan dengan legenda Malaysia Lee Chong Wei itu menekan Axelsen di gim penentuan.
Lee masih bermain dengan cepat, intensitas serangan yang tak tergoyahkan, serta pertahanan kuat untuk membendung smes Axelsen.
Sementara Axelsen seperti kehabisan akal dan tenaga untuk meladeni Lee di gim ketiga.
Ini adalah kemenangan kedua Lee dari Axelsen dalam lima pertemuan.
“Saya senang, gembira, sedih, semuanya menjadi satu momen jadi sulit untuk menggambarkan perasaan saat ini," kata Lee Zii Jia seperti dikutip dari laman BWF.
"Axelsen kehilangan sedikit fokus di gim ketiga dan saat itulah saya mendapat keuntungan. Inilah yang selalu saya katakan pada diri sendiri saat memasuki pertandingan: fokus pada setiap poin," imbuhnya.
Axelsen yang harus melakoni tiga pertandingan rubber game dari empat laga sebelum final, mengakui Lee pantas menjadi juara.
“Ini pertandingan gila. Menurut saya gim pertama kuncinya. Jika saya mengambil gim itu, akan sangat besar artinya. Namun Lee yang menang. Dia bermain bagus di poin-poin penting, dan saya terkadang terlalu ceroboh," kata Axelsen.
“Lee adalah pemenang yang sah hari ini dan saya harus memberi selamat kepadanya," imbuh Axelsen.
Gelar All England 2021 merupakan titel kedua Lee Zii Jia di BWF World Tour/Superseries setelah Chinese Taipei Open 2018. Luar biasa.
Lee Zii Jia kembali mengharumkan nama Malaysia di All England, setelah Lee Chong Wei menjadi juara pada 2017. (bwf/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Adek