Lega, TKI Asal Purwakarta tak Bekerja di Yaman

Jumat, 10 April 2015 – 00:01 WIB

jpnn.com - PURWAKARTA - Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta sedikit bernapas lega. Kisruh yang terjadi di Yaman tidak menimbulkan kecemasan. Sebab, Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostran) Purwakarta memastikan tidak ada warga berasal dari daerah ini bekerja di negara tersebut.

Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakersostran Purwakarta, Suntama menyampaikan, untuk sementara pihaknya telah menyetop pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, termasuk ke Timur Tengah.

BACA JUGA: Bupati Tobasa Resmi Diberhentikan

"Sudah dua tahun lalu, kebijakan ini dikeluarkan Bupati Purwakarta. Untuk sementara kita tutup. Tidak ada tenaga kerja yang berangkat ke Timur Tengah, khususnya ke Yaman," jelas Suntama kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN.com), Kamis (9/4).

Seperti diberitakan, Kementerian Luar Negeri mendata sedikitnya ada 89 WNI yang masih terjebak di Kota Aden Yaman. Para WNI itu sulit keluar karena situasi Kota Aden belum kondusif saat ini.

BACA JUGA: Seminggu di Rumah Sakit Akhirnya Mayat Daeng Koro Dimakamkan di Morowali

Jumlah itu terdiri dari 82 mahasiswa dan 7 pekerja. Mereka terbagi atas dua kelompok dan terpisah tempat berlindung. 82 WNI diantaranya berada di shelter dan sisanya di save house. Keberadaan 89 WNI itu terus dipantau pihak KBRI.

Evakuasi antara lain dilakukan dari Tarim ke Salalah dengan membawa 42 mahasiswa Indonesia. Sejauh ini masih ada 300 WNI, mahasiswa yang mendaftar untuk dievakuasi di wilayah Tarim tersebut.

BACA JUGA: DPR Minta Korban Erupsi Sinabung Sabar

Kekhawatiran masyarakat di nusantara terkait nasib WNI di Yaman yang tengah dilanda perang, seolah menunggu jawaban pasti. Apakah WNI di Yaman dalam kondisi baik dan selamat, atau sebaliknya.

"Ketika mengirim TKI, baik dari pihak jasa swasta selalu mengirim laporan ke sini (Disnakersostran). Kalau untuk data TKI asal Purwakarta, tidak ada yang bertugas di Yaman," jawab Suntama.

Apalagi semenjak adanya kebijakan moratorium atau kebijakan penghentian sementara dari Kementerian Tenaga Kerja, di daerah tidak ada lagi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

"Di Purwakarta dipertegas lagi oleh kebijakan bupati. Meski tidak berbentuk peraturan daerah maupun peraturan bupati, tapi keinginan kepala daerah otomatis jadi kebijakan," ucapnya.

Selain ke Timur Tengah, Purwakarta juga menutup pendaftaran TKI ke negara Asia Pasifik.

"Khususnya kami tidak mengirim TKI ke Malaysia. Karena yang sudah-sudah saja sudah terbukti, banyak terjadi kekerasan di negeri jiran," pungkasnya.(dik/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AU Berhasil Usir Empat Pesawat Penyusup Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler