jpnn.com - JAKARTA - Presiden klub Persija Jakarta akhirnya menyudahi permasalahan hutang sejumlah pemain dan ofisial musim lalu. Dengan finalisasi ini Macan Kemayoran lebih matang menghadapi kerasnya pertarungan di kompetisi teratas Indonesia Super League (ISL) musim 2014/2015.
“Semua kewajiban ke pemain dan ofisial musim lalu kami sudah selesaikan hari ini. Ini merupakan tahap akhir karena sebelumnya sudah ada beberapa yang kami selesaikan," kata Ferry Paulus.
BACA JUGA: Coret Kim, Persib Incar Pemain Asal Pantai Gading
Alhasil, skuat yang ditukangi Rahmad Darmawan menjadi lebih fokus menguatkan skema permainan tanpa diganggu isu tunggakan tersebut. Selain itu pihak manajemen tinggal menyelesaikan soal proses akuisisi saham Persija.
"Dengan ini kami siap mengarungi ISL musim 2015. Kami juga sedang fokus ke finalisasi pengambilalihan saham oleh JakPro. Kami mengucapkan terima kasih untuk para pemain dan ofisial yang musim lalu bekerjasama dengan Persija," terangnya.
BACA JUGA: Ada Lomba Atletik di Jeda Laga ISL 2015
Sementara itu, Ferry pun menargetkan proses akuisisi tahap selanjutnya akan dilakukan dalam waktu dekat. Sedangkan due diligence audit diperkirakan antara dua minggu sampai satu bulan. Namun sebelum di audit ia menjelaskan kalau keuangan Persija sudah tidak sehat.
"Soal audit, kalau dibilang tidak sehat memang sudah tidak sehat saat ini. Dan sudah terbukti ada tunggakan dan sebagainya," ujar Ferry selaku Ketua Umum (Ketum) Persija periode 2011-2015.
BACA JUGA: Persebaya Akhirnya Bayar Utang Gaji
Di sisi lain, melihat garansi dari pemerintah, ia jadikan itu suatu keyakinan yang kuat untuk melangkah.
"Yang pasti kalau hadirnya Pemda tentu port polio kita akan menjadi besar. Pertama mungkin rate isu akan dilakukan. Artinya, saham yang selama ini hanya satu atau dua miliar, mungkin nantinya akan menjadi besar," ucap Ferry, mantan Direktur Utama PT Aduagis Transporindo Sejahtera.
Karena menurut Ferry, tidak mungkin Pemerintah Daerah (Pemda) masuk dengan pola yang sama seperti apa yang pihaknya lakukan sebelumnya. Sedangkan alasan kedua, dengan bergabungnya Persija menjadi bagian anak perusahaan dari salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mungkin akan ada bisnis-bisnis yang akan dikelola.
"Salah satunya mungkin lapangan dan tempat latihan. Barang kali juga sarana pendukung lainnya seperti hotel dan sebagainya. Itu yang kita diskusikan," tutur Ferry yang juga sebagai pemilik klub Villa 2000 itu.
Menyikapi pernyataan Sekretaris Daerah DKI Saefullah yang menyatakan keinginan membangun lapangan Banteng atau Pulomas, Ferry pun tidak manampiknya. Bahkan pihaknya sudah menyampaikan beberapa konsep yang akan dilakukan salah satunya dengan membangun sarana dan prasarana untuk skuat.
Dia akan membuat lapangan pendukung, seperti lapangan pertandingan dan lapangan latihan. Kemudian sarana pendukung lainnya semacam fitnes serta lab Persija.
"Bahkan tempat penginapan yang beberapa inputan dari PT Jakpro. Soalnya jangan membuat seperti layaknya mess yang biasa-biasa. Tapi melihat 10 atau 20 tahun ke depan. Artinya, mess yang barang kali konotasinya seperti hotel dan sebagainya," urainya.
Pemda sendiri menargetkan tim Orange dalam proyeksi lima tahun harus juara.
"Tahun pertama ini dengan roster yang ada, saya pikir sudah sangat menunjukkan bahwa skuat yang ada ini bisa juara," ungkap pria kelahiran Jakarta pada 22 Mei 1964 tersebut.(agn/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim 9 Minta BOPI tak Keluarkan Izin ISL
Redaktur : Tim Redaksi