jpnn.com, CIREBON - Panas terik atau hujan tak menyurutkan langkah Kimir mencari rezeki. Kakek berusia 75 tahun itu sehari-hari berjualan batagor dan siomay di depan Situs Balong Sumber, Jalan Pangeran Kejaksan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kulit keriput, rambut memutih tak membuat Kakek Kimir menyerah dari kerasnya kehidupan. Kimir yang merupakan asli warga Bantarujeg, Kabupaten Majalengka ini ssudah 30 tahun lebih menjajakan dagangannya di lokasi tersebut. Sudah melegenda.
BACA JUGA: Pilu, Jenazah Anak Ditebus dengan BPKB Motor Mertua
Meski kondisi tubuh sudah tak tegap lagi, tangan dan kaki gemetar, Kimir tetap berjualan mencari receh demi menyambung hidup. “Jualan sudah 30 tahun lebih. Dulu keliling ke Kelurahan Pasalakan, Kaliwadas. Sekarang mangkal di sini,” kata Kimir yang ditemu Radar Cirebon, sedang melayani para pelanggannya, Minggu (25/11).
Batagor dan siomay Kimir laris manis. Wajar. Harga yang dibanderol murah meriah. Hanya dengan Rp 3.000 per porsi, sudah bisa menikmati kelezatan batagor atau siomay buatan Kimir.
BACA JUGA: Duka Usai Salat Subuh Berjemaah di Masjid Al Istiqomah
“Yang penting laku dan mengenyangkan. Saya enggak mau merepotkan orang. Kalau masih bisa cari makan sendiri, lebih baik berusaha. Syukur-syukur bisa ngasih jajan ke cucu,” kata ayah empat orang anak ini.
Kimir dan istri sampai hari ini masih mengontrak di kawasan Pasar Sumber. “Di sini masih ngontrak. Uang hasil jualan cukup untuk sehari-hari, buat bayar kontrakan. Ngasih jajan ke cucu sudah bersyukur. Kalau pulang ke Bantarujeg pas bulan puasa saja,” ungkap Kimir.
BACA JUGA: Kemendagri Ingatkan Kada Hindari Tujuh Area Rawan Korupsi
Kimir mengungkap, modal jualannya Rp 500 ribu. Andai dagangannya laku terjual habis, dia bisa mengantongi keuntungan Rp 200 ribu. “Namanya orang jualan kadang habis kadang enggak,. Tapi alhamdulillah seringnya habis mungkin karena murah meriah. Paling gede untung Rp 200 ribu sangat bersyukur bisa buat kehidupan sehari-hari,” kata Kimir yang memiliki keinginan bisa berangkat haji ini.
Saat Radar Cirebon bertanya, mengapa Kimir berjualan seorang diri? Padahal punya regenerasi. “Ini istri yang masakin batagor dan siomay. Saya yang jualan, saya enggak mau merepotkan anak,” katanya.
Seorang pelanggan, Din Kadina menyanjung semangat juang Kimir. Dia menceritakan, pernah saat keliling yang hanya dipikul sambil berjalan kaki, dagangan Kimir tumpah.
“Batagor yang sangat melegenda di Sumber. Ini karena murah meriah. Bayangkan saja hanya dengan Rp 3.000 sudah bisa dapatkan batagor satu porsi yang mengenyangkan. Saya ingat dulu bapak tiap jualannya dipikul, bawa kompor, bawa dagangan terus blaratan (tumpah, red). Rasanya kasihan sekali. Alhamdulillah sekarang sudah mangkal dan laris manis. Ini karena kegigihan beliau dalam mencari nafkah,” tutur Din Kadina. (via)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris JAD Rampas Pistol untuk Serang Polisi di Cipali
Redaktur & Reporter : Adek