Legislator Papua: Hentikan Konflik di Intan Jaya!

Kamis, 08 Oktober 2020 – 11:38 WIB
Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas menyerahkan kronologis insiden penembakan Pendeta Yeremias di Intan Jaya, Papua kepada Panglima TNI saat Raker dengan Komisi I DPR, Rabu (23/9/2020). Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas meminta kepada pemerintah dan TNI Polri untuk segera menghentikan konflik yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Permintaan ini disampaikan setelah Yan mendapat kabar adanya seorang gembala gereja atau pewarta gereja Katolik Stasi Emondi, Paroki Bilogai di Distrik Sugapa, bernama Agustinus Duwitau, tertembak.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Dua Pihak Ini Diuntungkan dari RUU Cipta Kerja, Jokowi dan Puan Maharani Diberi Gelar Penjahat Konstitusi

“Ada apa sebenarnya di Intan Jaya, kenapa terjadi konflik? Parahnya lagi kita tidak tahu siapa pelaku penembakan,” ungkap Yan Mandenas dalam siaran persnya.

Legislator asal Papua itu mengaku kaget mendengar hamba Tuhan menjadi korban penembakan. Hal itu dikemukakannya, lantaran pada pertengahan September lalu, seorang hamba Tuhan Pendeta Yeremia Zanambani juga ditemukan tak bernyawa lantaran ditembak timah panas dan belum diketahui siapa  pelakunya.

BACA JUGA: Kejutan Mengharukan dari Jenderal Andika untuk Letda Deny yang Sudah 18 Tahun Mengabdi di Papua Barat

“Sampai sekarang kasus almarhum Pendeta Yeremia saja belum terungkap. Mengapa ada lagi yang harus jadi korban. Sebenarnya apa yang terjadi di sana?" tanya Yan lagi.

Yan meminta pemerintah dan TNI Polri bertanggung jawab terhadap kemanan masyarakat di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

BACA JUGA: KKSB Papua Tembaki Pos TNI, Lima Kali, Brutal! Yulius Wetipo Terkapar

Dia menegaskan konflik seperti ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada solusi konkret yang dilakukan pemerintah bersama TNI dan Polri.

Jangan sampai peristiwa seperti ini berlarut-larut. "Itu bisa membias ke daerah lain di Papua,” tegasnya.

Anggota Fraksi Partai Gerindra ini juga mempertanyakan sudah sejauh mana Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), untuk mengungkap sejumlah aksi penembakan yang terjadi di Intan Jaya, khususnya terhadap almarhum Pendeta Yeremia.

“Kami harap bersama tim TGPF bentukan pemerintah pusat bekerja ekstra untuk mengungkap kasus penembakan almarhum Pendeta Yeremia. Kerja dengan keterbukaan, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Siapa yang ditemukan bersalah, harus dikatakan bersalah,” kata Yan.

Dia mengaku akan segera ke Papua untuk melihat sejumlah isu yang terjadi di sana, termasuk konflik di Intan Jaya.

“Satu, dua hari ini saya akan tiba di Papua. Saya akan menyerap aspirasi mengenai isu-isu yang berkembang di Papua, agar mana yang bisa kami perjuangkan, kami perjuangkan,” pungkasnya. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler