BOGOR - Seorang lelaki bernama Sugandi (60) warga Ciapus, ditemukan tewas dengan luka terbuka di bagian leher, di depan Mie Ayam Baso Apollo, Pasar Anyar. Tepatnya, di antara Blok A, C dan D.
Korban dikenal sebagai pedagang es balok yang biasa berjualan di Pasar Anyar selama hampir 20 tahun. Teman korban, Uci (42) mengatakan, diduga pembunuhan ini karena motif dendam.
“Sebulan lalu korban sempat bercerita, sewaktu sedang membawa es balok, ada preman yang sedang mabuk kemudian tersenggol es balok yang besar. Pelaku sempat mengacungkan badik kepada korban,” kata Uci kepada Radar Bogor, kemarin.
Pedagang makanan, Euis (33) mengatakan, saat pagi hari biasanya pukul 4:30 korban sudah membawa es balok untuk disuplai ke setiap depot es. Namun hari ini tidak kelihatan. “Semalam korban sempat mengeluh kurang sehat dan ingin istirahat,” katanya.
Euis menambahkan, korban pernah bercerita beberapa bulan terakhir ini, muncul pedagang es pesaing yang berusaha merebut langganan korban. “Korban sempat mengeluh, tapi dia bertekad tetap menjalani saja. Katanya rezeki sudah ada yang mengatur,” tambahnya.
Euis menambahkan, sosok korban dikenal tekun beribadah dan baik hati. ”Meski umurnya sudah tua, semangat kerjanya tinggi dan tak pernah putus asa,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Victor Gagot menduga kalau pelaku dua kali menebas leher korban dengan senjata tajam. Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh seorang pedagang bernama Suparman (42).
“Korban ditemukan dengan posisi telentang menggunakan celana panjang hitam, baju koko krem dan jaket hitam dan luka menganga di lehernya,” jelasnya. Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit PMI untuk diotopsi.(ram/c)
Korban dikenal sebagai pedagang es balok yang biasa berjualan di Pasar Anyar selama hampir 20 tahun. Teman korban, Uci (42) mengatakan, diduga pembunuhan ini karena motif dendam.
“Sebulan lalu korban sempat bercerita, sewaktu sedang membawa es balok, ada preman yang sedang mabuk kemudian tersenggol es balok yang besar. Pelaku sempat mengacungkan badik kepada korban,” kata Uci kepada Radar Bogor, kemarin.
Pedagang makanan, Euis (33) mengatakan, saat pagi hari biasanya pukul 4:30 korban sudah membawa es balok untuk disuplai ke setiap depot es. Namun hari ini tidak kelihatan. “Semalam korban sempat mengeluh kurang sehat dan ingin istirahat,” katanya.
Euis menambahkan, korban pernah bercerita beberapa bulan terakhir ini, muncul pedagang es pesaing yang berusaha merebut langganan korban. “Korban sempat mengeluh, tapi dia bertekad tetap menjalani saja. Katanya rezeki sudah ada yang mengatur,” tambahnya.
Euis menambahkan, sosok korban dikenal tekun beribadah dan baik hati. ”Meski umurnya sudah tua, semangat kerjanya tinggi dan tak pernah putus asa,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Victor Gagot menduga kalau pelaku dua kali menebas leher korban dengan senjata tajam. Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh seorang pedagang bernama Suparman (42).
“Korban ditemukan dengan posisi telentang menggunakan celana panjang hitam, baju koko krem dan jaket hitam dan luka menganga di lehernya,” jelasnya. Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit PMI untuk diotopsi.(ram/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nekat Mencuri Karena Ingin Punya Motor
Redaktur : Tim Redaksi