jpnn.com - jpnn.com - Politikus Gerindra, Bambang Riyanto mengkritisi mekanisme lelang jabatan yang dilakukan instansi pusat maupun daerah guna mencari pejabat berkompetensi tinggi.
Menurut dia, lelang jabatan justru menghasilkan pejabat karbitan.
BACA JUGA: 9 LNS Dibubarkan, K/L Diminta Percepat Pengalihan
"Lelang jabatan memang ada syarat administrasinya, tapi tidak semua PNS yang percaya diri ikut itu meski golongan kepangkatannya memenuhi," kata politikus yang duduk di Komisi II DPR RI ini kepada JPNN, Sabtu (21/1).
Baginya, lelang jabatan mendongkrak seorang "kopral" menjadi "jenderal" tanpa melihat jenjang karir PNS.
BACA JUGA: Gubernur Pastikan 10 Jabatan Segera Dilelang
Dia mencontohkan, setandan pisang yang dikarbit agar seluruhnya bisa matang serentak.
Secara kasat mata, seluruh pisangnya memang matang, tapi rasanya tidak semanis matang di pohon.
BACA JUGA: Ratusan Pejabat Daerah Ini Bakal Dimutasi Pekan Depan
"Lelang jabatan ini persis fenomena pisang. Tidak ada pisang setandan yang matang sekaligus. Dia matangnya bertahap. Jangankan setandan, sesisir pun tidak serentak. Yang matang paling satu atau dua buah, kemudian lainnya mengikuti di hari berikutnya. Itu kalau matang di pohon, kalau karbitan ya 10 sisir pun dalam sehari langsung kuning," bebernya.
Mantan bupati Sukoharjo ini menilai, proses lelang jabatan tidak sehat untuk mendapatkan pejabat yang matang di birokrasi.
Seorang pejabat matang birokrasi akan disegani bawahannya. Sebaliknya pejabat karbitan tidak akan paham bagaimana kondisi psikologis bawahannya.
"Saya sangat tidak setuju dengan lelang jabatan karena PNS yang harusnya secara golongan kepangkatan layak menempati posisi itu malah tidak bisa. Ingat tidak semua PNS yang tertarik ikut lelang jabatan. Karir PNS berjenjang, dengan lelang jabatan justru memutuskan itu," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MenPAN-RB: Satgas Jual Beli Jabatan Belum Perlu
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad