JAKARTA--Kementrian Kesehatan memberikan jawaban atas keluhan kelangkaan obat di RSUD Larantuka, Flores Timur. Kepala Pusat komunikasi publik Kemenkes, drg Murti Utami dalam konfirmasi yang diterima JPNN, Kamis (14/3) mengatakan, penyebab kelangkaan obat adalah keterlambatan proses lelang di daerah.
Dijelaskannya, RSUD Larantuka sudah mengajukan permintaan ke Dinkes Kabupaten Flores Timur, namun hanya sedikit obat yang bisa dipenuhi. Untuk memecahkan masalah tersebut, kebutuhan obat akan disediakan menggunakan stok dari Provinsi.
''Pemerintah pusat juga akan memberikan dukungan dalam bentuk pengiriman stok nasional ke Provinsi demi terjaminnya ketersediaan obat di daerah tersebut,'' janji Murti.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, RSUD Larantuka kembali terlilit masalah terkait ketersediaan obat dan perbekalan di rumah sakit milik pemerintah daerah itu. Bahkan, kondisi saat ini terkategori emergency karena stok obat yang ada saat ini hanya cukup untuk kebutuhan hingga dua minggu ke depan. Sementara, proses pengadaan obat dan perbekalan belum juga dilakukan.
Sebelumnya, sejumlah staf medis dan para medis RSUD Larantuka membuat telahan terkait kekosongan obat-obatan dan perbekalan kesehatan lainnya di RSUD Larantuka itu kepada Direktur RSUD Larantuka. Dalam copian telaahan yang berhasil diperoleh wartawan, para staf itu menyebut pelayanan medik dan keperawatan di RSUD Larantuka menjadi terhambat oleh kondisi tersebut.
Persoalan itu berpotensi membahayakan pemberi pelayanan kesehatan dan keselamatan jiwa pasien yang dirawat di RSUD Larantuka. Dalam telaahan itu, mereka membeberkan sejumlah fakta yang berpengaruh terhadap kondisi RSUD antara lain alokasi anggaran tahun 2011 untuk obat-obatan, reagensia dan perbekalan kesehatan tidak sesuai dengan perencanaan kebutuhan.
"Bagaimana kita bisa melindungi pasien sementara kita tidak bisa melindungi diri sendiri. Ketepatan waktu pelayanan juga sangat berpengaruh pada maksimal sebuah pelayanan. Jika pasien sekarat sementara obat dan alatnya masih dicari di luar, siapa yang harus bertanggung jawab," ujar salah seorang staf RSUD Larantuka yang minta namanya tidak dikorankan.
Obat-obat dan perbekalan yang tidak tersedia lagi di RSUD saat ini, antara lain dispo atau alat suntik 3 cc dan 5 cc, keteter, handscune baik steril maupun non steril, seva droxin tablet, vitamin B 12 dan sejumlah obat-obat lainnya.
"Pasien seharusnya disuntik dengan dispo 3 cc, sekarang kita pakai dispo 10 cc, padahal alat suntik itu fungsinya untuk keteter dan pengencer," terang sumber itu.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilangnya Makam Pangeran Krama Jaya
Redaktur : Tim Redaksi