jpnn.com - MATARAM – Kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2015/2016 diduga bocor. Lembaran yang diduga kunci jawaban ini telah beredar di kalangan siswa.
Hasil penelusuran Ombudsman Perwakilan NTB sejak dua hari sebelum pelaksanaan UN, menemukan ada peredaran lembaran yang diduga kunci jawaban ini. Lembaran ini didapatkan oknum siswa dengan cara membeli ke oknum yang ingin menganggu berjalannya pelaksanaan UN ini.
BACA JUGA: Aher Targetkan 100 Persen UNBK Sebelum Lengser
Praktik jual beli kunci jawaban ini dibuat sedemikian rapi sehingga sulit untuk diketahui oleh khalayak ramai. “Modusnya sekarang memakai kurir. Penjual kunci jawaban siap mengantarkan sampai ke rumah si pembeli,” ujar Asisten Bidang Pelaporan Ombudsman RI Perwakilan NTB, Sahabudin saat memberikan keterangan pers, kemarin (5/4).
Sahabudin menjelaskan pihaknya menyebarkan informan untuk melacak praktek jual beli kunci jawaban ini. Pihaknya mendapatkan informasi kalau siswa yang ingin membeli kunci jawaban ini saweran sama-sama Rp 200 ribu per anak. Dalam satu kelompok jumlah siswanya berjumlah 6 sampai 7 orang siswa.
BACA JUGA: Langsungkan UNBK, Sekolah Siapkan UPS
Praktik inipun dibuktikan oleh Ombudsman. Pihaknya mendapatkan bukti langsung berupa kunci jawaban utuh yang belum dipecah oleh penjual di wilayah Lombok Barat.
Dalam praktiknya pemilik lembaran yang diduga kunci jawaban ini langsung mengantarkannya ke rumah pemesan. Waktu pengirimanya dipilih tengah malam. Seperti temuan Ombudsman kemarin malam transaksinya terjadi sekitar pukul 02.00 Wita.
BACA JUGA: Satu Terpaksa Ujian di Hotel Prodeo
“Kalau dulu mereka transaksi di warnet, tapi tahun ini langsung di rumah,” paparnya seperti dilansir Radar Lombok (Grup JPNN).
Oknum pelajar yang hendak membeli kunci jawaban ini beralasan belajar kelompok di salah satu rumah temannya. Begitu kurir datang mengantarkan, mereka sudah kumpul di satu lokasi. Mereka lalu membagi-bagi kunci jawaban tersebut.
Namun Ombudsman, kata Sahabudin, belum bisa memastikan apakah kunci jawaban yang dijual benar atau palsu. Pihak Ombudsman tidak sampai kepada pengujian terhadap kunci jawaban yang beredar.
“Kita tidak tahu kunci jawaban ini benar atau tidak,” tegasnya.
Terhadap temuan in, Ombudsman akan menindaklanjutinya dengan melakukan penelusuran apakah kunci jawaban ini palsu atau benar sesuai dengan naskah soal UN manual atau PBT (paper best test). “Kunci jawaban yang kita temukan ini untuk UN yang masih menggunakan LJK (lembar jawaban komputer),” paparnya.(ami/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salut! Penjual Pentol Bakso Ikut UN Demi Ini
Redaktur : Tim Redaksi