jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menyebut program Jumat Curhat memberikan peningkatan signifikan terhadap kepercayaan masyarakat kepada Polri.
Edi mengeklaim hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukannya menjelang HUT ke-77 Bhayangkata yang jatuh pada 1 Juli.
BACA JUGA: Polri dan TNI Mengejar Pelaku Teror Penembakan di Bandara Kenyam Nduga
"Survei in juga dilakukan bersamaan menjelang 2,5 tahun Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo menjabat. Hasil survei disebutkan Jumat Curhat memberikan dampak besar kenaikan kepercayaan Polri," kata Edi Hasibuan dalam keterangannya, Minggu (25/6).
Survei Lemkapi ini dilaksanakan 25 Mei-15 Juni 2023 di Indonesia melibatkan seribu responden berusia 17 tahun ke atas.
BACA JUGA: Jelang HUT ke-77 Bhayangkara, Polri dan TNI Makin Solid Berikan Berkah untuk UMKM
Eks Komisioner Kompolnas itu mengatakan survei dilakukan mitra Lemkapi melalui bantuan jaringan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat pada institusi Polri kini berada pada posisi 75,1 persen atau ada kenaikan dari 58 persen bila dibandingkan sepuluh bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Waketum MUI Sepakat dengan Kabareskrim Polri, Kejahatan Perdagangan Orang Harus Diberantas
Hal ini menunjukkan sebagian besar responden suka dengan program Jumat Curhat Polri yang kini gencar dilakukan di seluruh Polda.
"Program ini sangat dininati dan ditunggu masyarakat. Responden berharap kebijakan Polri ini terus ditingkatkan. Sebab kini masyarakat merasakan semakin mudah menyampaikan segala unek-unek dan keluh kesah kepada Polri," kata dia.
Pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta itu mengatakan persoalan yang disampaikan masyarakat kepada Polri dalam Jumat Curhat tidak hanya soal kamtibmas. Ada masalah pekerjaan, pelayanan SIM, sengketa tanah, dan pembangunan jalan turut disampaikan," katanya.
Selain itu, dia mengatakan para kapolda, gubernur, wali kota, camat, lurah, dan ketua RW kerap hadir ketika digelar Jumat Curhat.
Selain Jumat Curhat, Edi mengatakan ada beberapa alasan Polri semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Publik menilai penanganan kasus pembunuhan oleh Ferdy Sambo, perkara narkoba Teddy Minahasa, dan penganiayaan melibatkan Achiruddin Hasibuan berjalan sangat transparan dan berbasis investigasi ilmiah.
Edi mengatakan keberhasilan pengamanan agenda G20 di Labuhan Bajo, KTT ASEAN di Bali, dan Lebaran 2023 ikut andil kenaikan kepercayaan Polri.
Selain itu, kata dia, kebijakan Kapolri yang kini menerapkan pelayanan berbasis elektronik dan penyelesaian perkara melalui keadilan restoratif serta penanganan terorisme oleh Densus 88 Polri menggunakan soft approach turut menyumbang kepercayaan masyrakat terhadap institusi Polri.
Namun, dalam survei itu, Lemkapi juga menemukan ada 14,5 persen responden mengaku belum sepenuhnya percaya pada kinerja Polri.
Responden kelompok ini beralasan masih ada oknum menyimpang dan menyalahgunakan kewenangan antara lain, penerimaan polisi dan oknum serta kolega Polri yang tampilkan hidup hedon.
Ada pula responden yang berpendapat bahwa kepercayaan Polri diyakini semakin baik apabila proses hukum di Polres dan Polda dibenahi dan pengawasannya ditingkatkan.
Selain itu, ada 10,4 responden tidak memberikan komentar apa pun dengan alasan masih melihat perkembangan kinerja Polri ke depan.
"Semoga hasil survei kinerja Polri ini bisa menjadi masukan untuk Polri agar semakin dipercaya masyarakat. Rakyat yakin polri di bawah Kapolri Listyo Sigit Prabowo bakal semakin baik," kata Edi. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Minta Anggota Polri Meninggalkan Zona Nyaman
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga