HONG KONG - Lenovo Group Ltd berencana meningkatkan ekspansi smartphone-nya di luar negeri setelah menikmati pertumbuhan baik di China sendiri. Hal ini untuk mengimbangi melambatnya sektor PC tradisional.
Lenovo, yang juga vendor smartphone terbesar kedua di China, telah mulai menjual smartphone di beberapa negara termasuk Rusia, Indonesia, Filipina dan Vietnam, meskipun menghadapi persaingan dari pemain utama seperti Samsung Electronics Co Ltd dan Apple Inc. Pada Oktober-Desember kuartal ketiga tahun lalu, Lenovo mengirimkan 9,4 juta ponsel, termasuk smartphone 9 juta, terutama di China, di mana bisnis smartphone berubah menguntungkan untuk pertama kalinya.
"Untuk sisa pasar negara berkembang, kita akan terus berinvestasi dalam bisnis smartphone," Yang Yuanqing, chief executive Lenovo seperti dilansir laman Asiaone (30/1).
Pembuat ThinkPad ini juga melaporkan laba kuartalannya meningkat sebesar USD204,9 juta atau Rp20,49 miliar, melebihi prediksi pengamat sebelumnya sebesar USD178,4 juta atau Rp 17,84 miliar. Secara keseluruhan pendapatan tumbuh 12 persen dari tahun sebelumnya untuk sebesar USD9,4 miliar atau Rp94 triliun, yang sebagian besar masih disokong dari bisnis PC.
Melambatnya pertumbuhan permintaan PC, membuat Lenovo melakukan diversifikasi ke sektor ponsel untuk menekan permintaan pasar smartphone dan tablet, terutama di dalam negeri (China) serta pasar dunia.
Di smartphone, Lenovo akan harus bersaing tidak hanya dengan pemain global yang besar, tetapi juga dengan produsen sesama dalam negeri seperti Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp.(esy/jpnn)
Lenovo, yang juga vendor smartphone terbesar kedua di China, telah mulai menjual smartphone di beberapa negara termasuk Rusia, Indonesia, Filipina dan Vietnam, meskipun menghadapi persaingan dari pemain utama seperti Samsung Electronics Co Ltd dan Apple Inc. Pada Oktober-Desember kuartal ketiga tahun lalu, Lenovo mengirimkan 9,4 juta ponsel, termasuk smartphone 9 juta, terutama di China, di mana bisnis smartphone berubah menguntungkan untuk pertama kalinya.
"Untuk sisa pasar negara berkembang, kita akan terus berinvestasi dalam bisnis smartphone," Yang Yuanqing, chief executive Lenovo seperti dilansir laman Asiaone (30/1).
Pembuat ThinkPad ini juga melaporkan laba kuartalannya meningkat sebesar USD204,9 juta atau Rp20,49 miliar, melebihi prediksi pengamat sebelumnya sebesar USD178,4 juta atau Rp 17,84 miliar. Secara keseluruhan pendapatan tumbuh 12 persen dari tahun sebelumnya untuk sebesar USD9,4 miliar atau Rp94 triliun, yang sebagian besar masih disokong dari bisnis PC.
Melambatnya pertumbuhan permintaan PC, membuat Lenovo melakukan diversifikasi ke sektor ponsel untuk menekan permintaan pasar smartphone dan tablet, terutama di dalam negeri (China) serta pasar dunia.
Di smartphone, Lenovo akan harus bersaing tidak hanya dengan pemain global yang besar, tetapi juga dengan produsen sesama dalam negeri seperti Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Diputus Pailit, Batavia Air Stop Beroperasi
Redaktur : Tim Redaksi