jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 21 ribu mahasiswa akan bertugas di 34 provinsi seluruh Indonesia. Mereka dilepas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Kamis (10/8).
Adapun 21 ribu mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Angkatan 6 ini berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: PKN Tingkat II Selesai, Ini Pesan Nadiem MakarimÂ
"Mereka akan ditempatkan di lebih dari 4.000 sekolah yang tersebar di 34 provinsi sebagai mitra guru untuk mendorong peningkatan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi di sekolah sasaran," terang Nadiem Makarim.
Kampus Mengajar sendiri merupakan salah satu program unggulan atau program flagship Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan kesempatan belajar di luar program studi bagi seluruh mahasiswa Indonesia.
BACA JUGA: Panselnas: Pendaftaran CPNS & PPPK 2023 Serentak 17 September, Ini Jadwal Lengkapnya
Lebih lanjut dikatakan Kampus Mengajar sebagai salah satu program unggulan MBKM telah berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di jenjang SD dan SMP.
Perjalanan panjang MBKM telah membuktikan bahwa dalam menghadirkan kemerdekaan dalam belajar, mahasiswa tergerak untuk berkreasi dan berinovasi sebagai persiapan mengarungi lautan luas setelah lulus dari perguruan tinggi.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS & PPPK 2023, Hari Ini Ada Tahapan Penting, 28 Instansi Tidak Buka Lowongan
"Dan juga untuk memberikan kontribusi bagi sesama,” cetus Nadiem.
Dia menerangkan selama masa penugasan mahasiswa akan berkolaborasi secara aktif dalam menyusun strategi pembelajaran literasi dan numerasi, melakukan pendampingan dalam pemanfaatan dan pengelolaan buku bacaan bermutu, serta membantu guru dan tenaga kependidikan dalam mengakselerasi adaptasi teknologi yang akan membantu proses belajar mengajar.
Pada angkatan pertama hingga angkatan kelima, Program Kampus Mengajar telah mengirim lebih dari 91 ribu peserta mahasiswa untuk bertugas di lebih dari 21 ribu sekolah sasaran pada jenjang SD dan SMP.
Pada angkatan keenam, program ini memperluas jangkauan sekolah sasaran dengan menambahkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sebelum melepas peserta Kampus Mengajar yang akan memulai penugasan pada pekan mendatang, Nadiem menyampaikan harapannya agar para mahasiswa memiliki semangat yang jauh lebih besar untuk memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan sebaik mungkin.
“Ambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari ibu dan bapak guru serta kepala sekolah yang sudah berpengalaman dalam mengajar dan menjadi pemimpin," ucapnya.
Nadiem juga mengimbau agar para mahasiswa jangan ragu untuk berbagi pengetahuan yang dimiliki kepada pelajar di sekolah sasaran masing-masing. Sebab, transfer ilmu dan pengalaman adalah kunci dari keberlanjutan Merdeka Belajar.
Sebagai program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik, Kampus Mengajar menjadi bagian penting dari upaya Kemendikbudristek melakukan pemulihan dan transformasi pembelajaran terutama pasca pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun ke belakang.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Iwan Syahril mengatakan sejak diluncurkan pertama kali oleh Kemendikbudristek pada 2020, program ini memegang peranan penting dalam membantu pemerintah melaksanakan upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran pascapandemi, khususnya di satuan pendidikan dasar yang menjadi sekolah sasaran. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad