jpnn.com, KARAWANG - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menghadiri pelepasan ekspor dari 278 eksportir senilai Rp 35,03 triliun atau setara USD 2,44 miliar, yang digelar secara serentak di 18 titik di 62 kabupaten/kota dan 26 provinsi di Indonesia.
Lutfi mengatakan momentum ini harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia bisa lebih cepat bangkit dan tumbuh.
BACA JUGA: Libur Natal dan Tahun Baru 2022, BTN Siapkan Dana Tunai Rp 18 Triliun
“Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya,” ujar Lutfi alam acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat.
Lutfi menjelaskan pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan.
BACA JUGA: LPEI Bawa UKM Indonesia Berpartisipasi Dalam Ajang Dubai Expo 2020
Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional.
“Pertumbuhan ekspor nonmigas yang terus menerus surplus hingga akhirnya meraup nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah. Ini, bukan hanya hasil kerja keras pemerintah pusat, tetapi juga para eksportir dan pemerintah daerah," ungkapnya.
BACA JUGA: Gus Yahya Terpilih jadi Ketum PBNU, Zulkifli Hasan: InsyaAllah Menjadi Lebih Baik
Pemerintah, lanjut Lutfi, memang sedang fokus pada peningkatan kinerja ekspor dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"Secara simultan, pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini merupakan fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” kata Lutfi.
Salah satu langkah taktis yang dijalankan Kementerian perdagangan, dengan sering bertemu dan berdiskusi dengan eksportir.
"Kami selalu motivasi para pelaku usaha untuk berani mengeksplorasi peluang pasar baru di kawasan emerging markets dan pasar nontradisional. Terlebih dengan adanya ketidakpastian di negara-negara pesaing, kita justru dapat memanfaatkan potensi ekspor yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negara di kawasan Oseania,” ujarnya.
Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari-November 2021 mencapai USD209,16 miliar, naik 42,62 persen dibanding periode yang sama pada 2020.
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia pada November 2021 mengalami surplus USD3,51 miliar, melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020, dan tercatat sebagai nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah.
Mendag juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang telah mendukung acara pelepasan ekspor ini.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah menyediakan tempat sebagai lokus utama acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021,” seru Lutfi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy