jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan berbagai upaya penguatan ideologi dan nilai-nilai kebangsaan yang diwarisi para pendahulu bangsa ini harus konsisten dilakukan.
Hal ini dilakukan demi memperkuat persatuan dan kepatuhan setiap warga negara untuk menjalankan amanah konstitusi dalam upaya mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
BACA JUGA: Lestari Moerdijat Ungkap Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Harus Beri Manfaat
"Selalu menjaga persatuan dan kesatuan merupakan upaya yang harus dikedepankan untuk mewujudkan keutuhan bangsa ini," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/9).
Lestari menyampaikan itu terkait pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang dipicu konflik ideologi dan perebutan kekuasaan di tanah air.
BACA JUGA: Pena 98 Jakarta Tolak Pencabutan Nama Soeharto dari TAP MPR XI/998
Hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) 2018 menunjukkan hanya sekitar 6,2 persen siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi wawasan kebangsaan.
Sementara itu, hasil survei Litbang Kompas dan Pusat Studi Kebangsaan Indonesia (PSKI) pada 2022, diketahui hanya 28,6 persen siswa memahami Pancasila di ruang kelas, dan 21,7 persen siswa memahaminya dari media sosial.
Rerie yang akrab disapa itu mengatakan generasi penerus bangsa jangan sampai kehilangan pemahaman terhadap ideologi, konstitusi dan nilai-nilai kebangsaan yang merupakan bekal dalam melanjutkan pembangunan dan mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
"Apalagi, tantangan bernegara di masa depan semakin kompleks dengan terjadinya disrupsi di berbagai bidang kehidupan," tegas legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu,
Menurut Rerie, kehadiran sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan berkarakter dengan dasar pemahaman ideologi dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat, sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap seluruh elemen bangsa mampu melahirkan generasi penerus yang berdaya saing dan memegang teguh nilai-nilai kebangsaan, untuk mewujudkan persatuan dan keadilan sosial dalam proses pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. (mrk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi