jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menginginkan peringatan Hari Batik Nasional bisa dijadikan momentum bagi kebangkitan produk-produk asli Indonesia untuk menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis di masa pandemi.
"Saat ini kita memang dihadapkan pada kondisi perekonomian nasional yang sulit bergerak. Perlu berbagai upaya yang efektif agar perekonomian nasional bisa keluar dari kondisi resesi," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10).
BACA JUGA: Ikhtiar F-PKB MPR Membantu Pengobatan Bayi Sonia, Penderita Gizi Buruk dan Kanker
Legislator partai NasDem yang beken disapa dengan panggilan Rerie ini mengatakan, momentum Hari Batik Nasional harus bisa dimanfaatkan seefektif mungkin. Terutama meningkatkan kepedulian bangsa ini terhadap produk karya anak bangsa.
"Momentum sekecil apa pun yang ada saat ini harus bisa kita manfaatkan untuk mendorong agar perekonomian kita bisa bergerak, tumbuh kembali dan keluar dari krisis. Kecintaan masyarakat terhadap karya anak bangsa bisa jadi pintu masuk untuk menggerakkan perekonomian nasional," tuturnya.
BACA JUGA: Penghina Wapres Maâruf Amin Langsung Dibawa ke Jakarta, Nih Fotonya
Selain potensi ekspor industri kreatif anak bangsa, seperti batik, tenun nusantara dan produk kerajinan lainnya, dia melihat potensi pasar dalam negeri juga sangat besar dengan jumlah penduduk 230 juta dan hampir 50 persen terdiri dari penduduk berusia di bawah 29 tahun.
Di sisi lain, sektor UMKM juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, sebanyak 98,7 persen usaha di Indonesia merupakan usaha mikro. Dengan jumlah tersebut, UMKM mampu menyerap 89,17 persen tenaga kerja domestik.
BACA JUGA: Ini Alasan Sule Masih Memajang Foto Mantan Istri
Dengan strategi pemasaran yang melibatkan sejumlah komunitas dan memanfaatkan semangat gotong royong yang berkembang di tengah masyarakat, Rerie yakin UMKM bisa kembali menjadi salah satu motor penggerak perekonomian saat ini.
"Tentu saja berbagai upaya tersebut juga memerlukan keterlibatan aktif Pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang sehat bagi para pelaku ekonomi di Tanah Air," pungkas Rerie.(jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam