Lestari Moerdijat: Mengukuhkan Kearifan Lokal agar Tahan Terhadap Infiltrasi Budaya Asing

Kamis, 26 November 2020 – 11:21 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat SS, MM, saat menjadi pembicara kunci pada acara Focus Group Discussion yang berlangsung di Auditorium Rooseno Plaza, Kemang Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat SS, MM, mengingatkan, masuknya nilai-nilai asing dari luar bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangan budaya Nusantara. Apalagi, infiltrasi budaya asing itu terjadi setiap saat dan terus menerus melalui berbagai sarana informasi.

Salah satu bukti pengaruh buruk infiltrasi budaya asing, itu adalah terkikisnya nalai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia. Padahal nilai-nilai luhur yang mulai terkikis, itu merupakan ciri dan kepribadian bangsa Indonesia. Seperti sikap gotong royong dan kekeluargaan.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Warisan Budaya Harus Mampu Memperkuat Nilai Kebangsaan Saat Ini

“Kegiatan gotong royong yang dulu selalu dilakukan masyarakat, saat ini makin sulit ditemukan. Sebagai ganti adalah munculnya sikap individualisme dan hidup sendiri-sendiri," kata Lestari.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci pada acara Focus Group Discussion yang berlangsung di Auditorium Rooseno Plaza, Kemang Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020).

BACA JUGA: Lestari Harapkan UU Cipta Kerja Mampu Mempersempit Gap Pemerintah Pusat dan Daerah

Ada lima pembicara yang ikut membahas tema FGD tentang Pemahaman Nilai Penting Warisan Budaya Dalam Penguatan Kebangsaan.

Kelima Narasumber itu adalah Arkeolog dan Pakar Cagar Budaya Prof. Mundardjito, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP, Arkeolog Dr. Supratikno Raharjo, Antropolog Soraya Arif serta Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Drs. Fitra Arda M. Hum.

BACA JUGA: Anggota TNI AL Koptu Totok Ditemukan Tewas Mengenaskan, Begini Kronologinya Menurut Danramil

Untuk meminimalisasi pengaruh buruk infiltrasi nilai-nilai asing, kata Rerie sapaan akrab Lestari harus ada upaya penguatan budaya lokal. Agar, kemampuan budaya lokal dalam menahan dan mementahkan nilai-nilai asing makin kuat.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda melalui jalur pendidikan, baik formal maupun non formal.

“Kalau kita kuat, seberapapun pengaruh asing yang masuk, tidak akan berpengaruh terhadap budaya lokal. Seperti Bangsa Jepang mampu mempertahankan budayanya sendiri, meski modernisme di negara itu bertiup sangat kencang,” kata Rerie menambahkan.

Rerie berharap rakyat Indonesia bisa mencontoh kemampuan bangsa Jepang dalam melestarikan kearifan lokalnya. Apalagi, kearifan lokal Bangsa Indonesia sangat beragam. Kalau itu bisa dikelola dengan baik, tentu dapat memberi keuntungan bagi bangsa Indonesia sendiri.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler