Lestari Moerdijat Sebut Butuh Komitmen Kuat untuk Kurangi Angka Prevalensi Stunting

Selasa, 18 Juni 2024 – 20:57 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat khawatir telah terjadinya penurunan komitmen pemerintah terhadap upaya pengurangan prevalensi stunting. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan konsistensi dalam pencegahan dan mengatasi stunting di tanah air harus mampu diwujudkan agar sejumlah target yang ditetapkan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional dapat tercapai.

"Konsisten terhadap upaya mengatasi dan mencegah stunting di Indonesia harus didukung dengan political will yang kuat para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat, kuat dan berdaya saing," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/6).

BACA JUGA: Cegah Stunting, Menko PMK Tinjau Posyandu As-Syifa Ponpes Al Ubaidah Sebagai Percontohan

Awal bulan lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia yang baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

Penyebab dari minimnya penurunan prevalensi stunting itu karena belum ditemukannya model implementasi yang tepat dari sejumlah program yang telah dilaksanakan.

BACA JUGA: Komitmen Menurunkan Stunting, Bapanas Meluncurkan Rumah Pangan B2SA di Lamongan

Hal itu juga diakibatkan bertambahnya jumlah anak yang baru stunting.

Melihat kondisi tersebut, Lestari mengaku prihatin dengan keseriusan para pemangku kepentingan dalam menjalankan program pengurangan angka prevalensi stunting di Indonesia.

BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus Dilawan

"Sebuah program yang direncanakan dalam jangka panjang belum memiliki metode yang tepat dalam implementasinya," ujar Rerie yang akrab disapa.

Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mempertanyakan perencanaan dari program penurunan angka stunting.

"Dalam perencanaan, seharusnya sudah ada pilihan sejumlah metode implementasi yang tepat berdasarkan survei yang dilakukan," tambah Rerie.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai meningkatnya para penderita stunting baru juga memperlihatkan tidak menyeluruhnya penanganan stunting di tanah air.

Rerie khawatir telah terjadinya penurunan komitmen pemerintah terhadap upaya pengurangan prevalensi stunting, yang telah diprogramkan bertahun-tahun dan masuk dalam skema pembangunan berkelanjutan.

Dia sangat berharap terjadi perbaikan yang sangat signifikan dalam menekan angka prevalensi stunting di tanah air.

"Karena kualitas kesehatan setiap anak bangsa sangat menentukan terhadap ketangguhan dan daya saing generasi penerus di masa datang sebagai bagian upaya mewujudkan bangsa yang unggul," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler