jpnn.com, JAKARTA - Solidaritas Korban Pelanggaran Lingkungan (SoKoPeL) membagikan 1.000 bibit tanaman kepada warga di beberapa wilayah Jakarta Selatan.
Pembagian bibit tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
BACA JUGA: Pengelola Hutan Tanaman Industri Memberdayakan Masyarakat di Tengah Pandemi
Dewan Pembina SoKoPeL August Hamonangan mengatakan sangat perlu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada di rumah mereka.
"Tujuannya, selain meningkatkan ketahanan pangan masyarakat juga menciptakan lingkungan yang sehat dan asri," kata August Hamonangan di kawasasn Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (13/5).
BACA JUGA: Benarkah Tanaman Herbal dan Merokok Bisa Membantu Memerangi Virus Corona?
Anggota DPRD DKI Fraksi PSI ini menyebutkan, SokopeL juga akan memberikan pelatihan urban farming (cara bertani di perkotaan) dengan memanfaatkan atau menciptakan lahan untuk bercocok tanam kepada masyarakat.
Tak hanya itu, dari pemanfaatan lahan di rumah atau perkotaan, kata August lagi, diharapkan akan bermunculan 'Rumah Toga' di tengah-tengah masyarakat.
BACA JUGA: Pertumbuhan Bibit Siklon Tropis, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Dewan Pembina SoKoPeL August Hamonangan (tengah) dan Ketua SoKoPeL Iskandar Sutadisastra (kanan). Foto: Dok Pribadi
Dijelaskannya, Rumah Toga adalah program tanaman obat untuk keluarga. "Jenis tanaman obat yang bisa ditanam di lahan rumah seperti jahe, kunyit, dan banyak lagi," tuturnya.
Diingatkannya, sejak dulu hingga sekarang secara turun temurun masyarakat kita kerap memanfaatkan tanaman untuk obat.
Ketua SoKoPeL Iskandar Sutadisastra menambahkan saat ini pihaknya memprioritaskan pemberian bibit kepada RPTRA dan ibu-ibu penggiat PKK. Sedangkan bagi masyarakat lainnya yang ingin mendapatkan bibit dapat mengajukan melalui Facebook dan Instagram.
Agar segala yang akan dilakukan SoKoPeL, lanjut Iskandar, pihaknya akan bekerjasama dengan banyak pihak agar masyarakat perkotaan gemar bercocok tanam.
"Kami akan menggandengan Dinas Pertanian DKI, Kementerian Pertanian, pengurus RT dan RW, juga stake holder-stake holder lainnya," imbuhnya.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh