Lesu, Pengusaha Bioskop Sebut Ini Alasan Masyarakat Takut Nonton Film

Sabtu, 06 Maret 2021 – 22:27 WIB
Pengusaha bioskop ungkapkan alasan masyarakat tak mau nonton film. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Bioskop Indonesia telah dibuka sejak Oktober 2020, tetapi jumlah penontonnya tetap tidak banyak.

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin mengatakan alah satu alasannya adalah banyak orang masih takut untuk datang.

BACA JUGA: Tahun Depan, PFN Produksi Film Animasi Si Unyil

Hal itu, menyebabkan pemasukan bioskop rata-rata hanya 10-15 persen dibandingkan dengan keadaan normal.

"Pertama, penonton masih ragu datang karena banyak ahli dan sebagainya suka nakut-nakutin sehingga masyarakat jadi khawatir. Kedua masalah ekonomi, sekarang kan kami tahu lagi susah," ujar Djonny di Jakarta, Sabtu (6/3).

BACA JUGA: Dokumentasikan BUMN, Perum PFN Optimis Bisa Bangkit

Dia memaparkan, faktor selanjutnya yang membuat bioskop masih sepi pengunjung adalah sedikitnya film yang diputar.

Banyak rumah produksi yang tidak mau ambil risiko untuk memutar filmnya di tengah pandemi, sehingga beberapa bioskop memutuskan untuk menampilkan film lama.

"Film-film nasional belum berani masuk ke pasar bioskop karena banyak pertimbangan-pertimbangan kayak kapasitas penonton 50 persen. Nah film internasional ada 1-2 yang berani terjun payung istilahnya," kata Djonny.

"Tapi 'Doraemon' sudah mau dua minggu tayang, dibandingkan dengan film yang lain-lain hasilnya masih bagus, artinya ini memberi semacam harapan," imbuh Djonny.

Djonny mengatakan, kapasitas jumlah penonton yang dibatasi hanya 50 persen bukan hal yang mempengaruhi kunjungan bioskop.

"Kami pelajari juga kondisi sosial masyarakat di sekitar dan sebagainya. Vaksinasi ini sebenarnya punya harapan besar untuk perbioskopan. Kalau sudah divaksin semua, orang-orang akan punya keyakinan dan percaya diri untuk datang," ujar Djonny.

Sementara itu, Djonny mendukung upaya yang dilakukan oleh para insan film Indonesia yang melayangkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pemerintah harus mendukung industri film seperti pada sektor bidang lainnya.

"Bioskop ini kan memberikan kontribusi buat kas daerah tapi sekarang belum ada stimulan lah, bantuan lah, kasihan soalnya dia punya karyawan cuma sepertiga yang lainnya kita rumahin," kata Djonny.

Djonny optimistis jika vaksinasi berjalan lancar, maka akhir tahun industri perfilman dan bioskop akan pulih akhir tahun ini.

"Bioskop juga enggak cengeng tapi mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah untuk karyawan kita ini yang dirumahkan. Yang dikhawatirkan kan malah tutup permanen bioskopnya, malu dong sama internasional," pungkas dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler