jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono mengatakan pemantapan nilai-nilai (Taplai) kebangsaan penting untuk solusi berbagai persoalan bangsa baik yang terjadi saat ini maupun ke depan.
Dengan bekal mengikuti kursus Taplai Lemhannas ini, maka para peserta yang menduduki jabatan strategis tertentu dapat ikut membantu menyelesaikan masalah bangsa.
BACA JUGA: Jasa Raharja & Lemhannas Berkolaborasi, Tingkatkan Wawasan Kebangsaan para Pimpinan
“Kehadiran Bapak/Ibu dari berbagai kalangan ini merupakan momen yang sangat tepat, untuk lebih memahami kembali pentingnya nilai-nilai kebangsaan. Semua ini terlaksana karena kerja sama dan kolaborasi sinergis berbagai komunitas dan kalangan,” ujar Letjen TNI Eko Margiyono ketika membuka Kursus Taplai Lemhannas SBN (Smandel Business Network) Angkatan ke-3 di Gedung Lemhannas, Senin (22/7/2024).
Letjen TNI Eko Margiyono menyebutkan nilai-nilai kebangsaan yang dimaksud bersumber pada empat konsensus berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
BACA JUGA: Pimpinan Komisi I DPR: Presiden Lebih Dengar ProJo & Bara JP Ketimbang Lemhannas dan Wantannas
Dalam kaitan sumbangaih para peserta ini, Plt Gubernur Lehannas ini menyatakan nantinya para pesertaa akan lebih optimal dalam memberikan kontribusi positif dalam ikut menyelesaikan berbagai prsoalan secara tepat. Karena itu sangat tepat sekali tema Taplai kali ini yaitu ”Membangun sinergi nasionalisme dalam dunia usaha: Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing dan berkeadilan.”
Letjen Eko Margiyono menyinggung susahnya kita berkordinasi mengingat masih kuatnya egosektoral di tiap instansi.
BACA JUGA: IKAL Lemhannas Perkuat Peran Strategis, Fokus Isu Pertahanan Bangsa
Oleh karena itu, dia mengingatkan perlu mempunyai pemahaman yang sama mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Sebab tantangan ke depan makin berat dan rumit, juga ancaman yang kita hadapi makin komppleks seperti diserangnya pusat data nasional kita belum lama ini.
“Ini satu contoh apabila kita tidak mampu berkolaborasi dengan baik, maka ancaman-ancaman serius akan muncul,” katanya.
Dia pun berpesan para peserta dari berbagai latar belakang ini harus terus menjalin hubungan baik diantara peserta maupun dengan alumni Taplai Lemhannas gelombang-sebelumnya, sebab kolaborasi meruapakan kunci bagi keberhasilan kita ke depan.
Acara Taplai Lemhannas RI, SBN Angkatan ke-3 yang berlangsung hingga Minggu, 28 Juli 2024 ini diikuti 106 peserta, yang berasal dari berbagai institusi/lembaga yakni Alumni SMA 8 (Smandel) Jakarta, ?Alumni ITB, ?BPJS Ketenegakerjaan, ?IFG (Indonesia Financial Group), APDI (Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia), ?Perwira TNI & POLRI Aktif, BUMN, para profesional dari multi perusahaan, para Business Owner dari multi perusahaan.
Pembekalan kursus akan diberikan oleh pemateri dari dalam yakni Lemhannas dan Pembicara tamu dua Menteri Kabinet Indonesia Maju di bawah Presiden Jokowi yakni Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono serta Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara (Ketua Alumni Taplai Lemhannas Smandel Bisnis Network Angkatan I / Dirjen Renhan Kementerian Pertahanan
Wadah Luar Biasa
Ketua SBN Novian Amrah Putra mengatakan Smandel Jakarta Business Network (SBN) adalah wadah yang luar biasa karena pesertanya berasal dari berbagai kalangan yang nantinya dapat bersinergi untuk kepentingan bersama.
“Taplai kali ini pesertanya dari BUMN, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian, Pemerintahan, TNI, Polri, Kemenhan, perguruan tinggi, khususnya alumni ITB, Kemenkomarves dan swasta, termasuk komunitas BNI. Jadi, kita lihat guyubnya luar biasa,” kata Novian.
Novian menceritaka keikutsertaannya dalam Taplai yang diselenggarakan Lemhannas-KADIN tahun 2019dan, sampai hari ini masih terjalin komunikasi.
Artinya, kegiata seperti ini bermanfaat jangka panjang.
“Jadi, ini berlaku untuk semua peserta bahwa wadah Taplai Lemhannas ini luar biasa untuk dimanfaatkan ke depan. Ini harus jadi tahapan luar biasa seperti saya,” tambahnya.
Novian menyarankan agar peserta memposisikan diri seperti gelas kosong, dan kemudian menerima semua masukan para pembicara baik dari Lemhannas maupun pembicara tamu.
“Jadi, saya sepakat, networkingnya harus terus dijaga,” kata Novian sambil menjelaskan sedikit mengenai alumni SMAN 8 Jakarta khususnya yang tergabung dalam SBN dan juga menyampaikan salam serta selamat mengikuti Taplai Lemhannas-SBN Angkatan 3 dari Ketua Ikatan Alumni Smandel, yang juga Wakil Menteri Pertahanan RI, Jenderal TNI (Purn) M. Herindra.
Sementara Wakil Ketua 1 Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB, Adrian Tisna mengatakan, pelatihan Taplai Kebangsaan dilaksanakan oleh Lemhanas RI saat ini , merupakan kali ke 4 bagi para alumni IA ITB.
Pada pelatihan pertama, dirinya salah satu pesertanya , karena pada suasana Covid, sehingga dilaksakana secara daring. Dan kala itu hanya dari alumni IA ITB berjumlah kurang lebih 100 orang.
Berdasarkan evaluasi kegiatan, pelaksaan tahun-tahun berikutnyapihanya mencoba untuk melaksanakannya bersama dengan peserta dari komuniitas / organisasi lain, seperti sekarang ini.
”Tahun 2022 dengan Perguruan Tinggi Cikini. Tahun lalu bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Alhamdulillah, kali ini dengan SBN, IFG dan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Sedangkan Direktur Umum dan SDM BP Jamsostek yang mewakili BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi dalam sambutannya mengatakan, sebagai lembaga publik di bawah Presiden, BPJS Ketenagakerjaan memiliki tugas negara dalam hal perlindungan sosial untuj para pekerja Indonesia baik formal maupun informal dengan asas gotong royong.
Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan ini merupakan Batch ke-4 untuk BPJS Ketenagakerjaan dan kami mengirimkan 22 orang, sehingga jumlah karyawan yang telah diikutkan sebanyak 100 karyawan.
Dia menyebut tujuan pelaksanaan kerja sama ini untuk menciptakan leader-leader yang mampu menjalankan amanah pengelolaan jaminan sosial ketenagakerjaan dengan penuh semangat kebangsaan dan menjadi teladan dalam menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan di lungkungannya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari