Letjen TNI Ganip Warsito Minta Masyarakat Waspada Dampak La Nina

Sabtu, 30 Oktober 2021 – 15:54 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito mengimbau masyarakat mewaspadai dampak La Nina di Indonesia. 

Menurut Ganip, dampak La Nina itu berpotensi terjadi pada periode Oktober 2021, hingga Februari 2022. 

BACA JUGA: La Nina Segera Datang, BPBD DKI Jakarta Minta Warga Bersiap

Jenderal bintang tiga itu mengatakan masyarakat sekarang tidak hanya berjuang melawan pandemi Covid-19 saja, tetapi juga bencana lainnya. 

“Salah satunya adalah bencana hidrometeorologi,” kata Ganip Warsito dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/10). 

BACA JUGA: PDIP Ingatkan Potensi Bencana Akibat Fenomena La Nina

Ganip mengaku telah menggelar Rapat Koordinasi Nasional Antisipasi La Nina yang diselenggarakan secara daring bersama pihak terkait untuk mempersiapkan langkah antisipasi.

Catatan BNPB, dalam kurun waktu lima tahun terakhir frekuensi bencana yang paling banyak terjadi adalah bencana hidrometeorologi dengan kejadian mendominasi, yakni banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.

BACA JUGA: Pesan Penting Letjen TNI Ganip Warsito Saat Kunjungi Selter Asrama Haji Sleman

Menurut dia, upaya antisipasi yang dilakukan, seperti memeriksa dan memastikan kesiapan personel, alat, sarana dan prasarana pendukung lainnya. 

Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggelar apel kesiapsiagaan oleh segenap komponen di daerah provinsi dan kabupaten/kota.

Selanjutnya, pada level daerah diminta menyiapkan rencana kontingensi daerahnya masing-masing. 

BNPB juga telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyusun rencana kontingensi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.

"Pemerintah juga dapat menyiapkan status siaga darurat di wilayahnya apabila diperlukan," ungkapnya. 

Mantan Kasum TNI itu menambahkan upaya mitigasi bencana hidrometeorologi untuk jangka pendek dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi, pembersihan saluran air, pembenahan tanggul sungai, penguatan lereng, serta optimalisasi penguatan drainase.

Selain itu, BNPB meminta pemerintah daerah khususnya BPBD untuk selalu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.

Salah satu edukasi yang dapat diberikan adalah apabila turun hujan dengan durasi lebih dari satu jam dan objek pada jarak pandang 30 meter sudah tidak terlihat, maka masyarakat di daerah lereng tebing dan sepanjang aliran sungai harus dievakuasi sementara.

Ganip menambahkan untuk mitigasi jangka panjang, tata ruang harus sejalan dan sensitif dengan aspek kebencanaan.

"Dalam hal tanah longsor misalnya, pemanfaatan lahan kritis sebagai tempat pemukiman tidak seharusnya dilakukan," ujar Ganip Warsito. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler