Letjen TNI Suharyanto: Kami Sudah Menyiapkan Isolasi Terpusat di Setiap Provinsi

Jumat, 18 Februari 2022 – 16:15 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto. ANTARA/Andi Firdaus

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto mengatakan pemerintah telah menyiapkan fasilitas isolasi terpusat (isoter) di setiap provinsi di Indonesia.

Dia menyatakan bahwa fasilitas isolasi terpusat itu digunakan untuk merawat masyarakat terpapar Covid-19 tetapi bergejala ringan hingga sedang. 

BACA JUGA: Kabar Baik, Obat Covid-19 Movfor Mulai Dipasarkan

Bagi masyarakat yang tidak bergejala, katanya, disarankan melakukan isolasi mandiri (isoman) dengan didukung obat-obatan dari pemerintah. 

"Kami sudah menyiapkan isolasi terpusat di setiap provinsi bagi mereka yang terpapar tetapi bergejala ringan hingga sedang," kata Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/2). 

BACA JUGA: Mendagri Tito Minta Pemda di Sekitar IKN Nusantara Tangkap Peluang Menarik Investor

Dalam kesempatan itu, Letjen TNI Suharyanto mengatakan secara klinis tingkat kematian akibat Covid-19 varian Omicron tidak separah Delta. 

Namun, Omicron tetap berpotensi menimbulkan kematian bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta, belum divaksin, dan lansia.

BACA JUGA: Olivia Nathania Covid-19, Bagaimana Kelanjutan Sidang Dugaan Dengan Iming-Iming CPNS?

"Kelompok rentan inilah yang terbanyak mengalami fatalitas ketika terpapar Omicron," ujarnya.

Menurut dia, saat ini mayoritas masyarakat sudah divaksin. Perinciannya, 90 persen divaksin dosis 1 dan 66 persen dosis 2.  

Lansia sudah 74 persen divaksin dosis 1 dan 51 persen dosis 2.

"Ini mengurangi potensi pemburukan jika terpapar,” katanya. 

Oleh karena itu, Letjen TNI Suharyanto mengimbau masyarakat yang belum vaksin agar segera melengkapi dosis.
“Termasuk dosis ketiga," tegasnya.

Suharyanto mengatakan sejumlah upaya tersebut membuat peran rumah sakit (RS) dapat lebih dioptimalkan untuk masyarakat yang terpapar Covid-19 bergejala berat hingga kritis serta mereka yang memiliki komorbiditas atau memerlukan penanganan khusus.

"Inilah yang menghasilkan kontrol terhadap penggunaan tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 menjadi terkendali hingga saat ini," katanya.

Suharyanto menambahkan telemedisin membantu mereka yang melakukan isolasi mandiri. 

Artinya, orang terpapar, tetapi relatif tidak bergejala atau hanya bergejala ringan. 

"Untuk yang bergejala ringan hingga sedang kami sarankan bisa ke isoter agar perawatannya tetap terjaga," katanya.

Suharyanto mengatakan pemerintah belajar banyak dalam menangani pandemi Covid-19 dalam waktu dua tahun terakhir, terutama saat puncak varian Delta.

Kesiapan dan fasilitas kesehatan makin baik. 

Jika ada potensi kenaikan tingkat keterisian rumah sakit atau fasilitas isoter, pemerintah sudah siap untuk antisipasinya.

"Secara singkat, kami jauh-jauh lebih siap dan lebih baik dalam menangani pandemi saat ini," katanya. (antara/jpnn)

 

 

 

 

 

 

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler