Letkol Robert Segera Dimutasi

Danlanud Tak Hadiri Mediasi Dengan Wartawan di DPRD

Kamis, 18 Oktober 2012 – 06:02 WIB
AKSI SOLIDARITAS JURNALIS - Sejumlah pewarta foto yang tergabung dalam Pewarta Foto Indonesia (PFI) Jogjakarta, melakukan aksi teatrikal di kompleks DPRD Provinsi DIJ, Jogjakarta, Rabu (17/10). Dalam aksinya mereka menyerukan keprihatinan dan mengecam tindak kekerasan oknum TNI AU terhadap sejumlah wartawan di Pekanbaru, Riau, yang melaksanakan tugas jurnalistik, serta berharap kasus tersebut dapat segera diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Foto : Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja
PEKANBARU  - Rabu (17/10) kemarin, ratusan wartawan dari berbagai organisasi pers menggelar aksi. Mulai dari orasi di Tugu Zapin, mendatangi DPRD Riau dan meminta dewan menghadirkan Danlanud untuk berdialog, hingga menyerbu Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dalam rangka mengawal proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) rekannya yang dianiaya anggota TNI AU.

Aksi diawali sejak pukul 09:00 WIB dimana seluruh wartawan berkumpul di Kantor Berita Antara, Jalan Sumatera. Kemudian mengawali aksi dengan berorasi di Tugu Zapin, Jalan Sudirman, Pekanbaru. Tak hanya orasi, puluhan demonstran juga menampilkan berbagai spanduk dan tulisan yang menentang kekerasan aparat kepada rekan media dalam menjalankan tugas.

"Aksi ini merupakan buntut dari kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap beberapa wartawan dan masyarakat saat sterilisasi jatuhnya pesawat tempur kemarin (Senin, 16/10). Mudah-mudahan ada tindak lanjut dengan aksi yang kita lakukan agar seluruh pihak menyadari bahwa tidak bisa menyelesaikan sesuatu dengan kekerasan," papar salah seorang demonstran, Syahnan Rangkuti mengatakan.

Puas melakukan orasi di Tugu Zapin, serta menggelar aksi teatrikal di bundaran pusat kota tersebut dengan menirukan aksi pemukulan aparat di TKP.

Ratusan wartawan mulai bergerak ke Gedung DPRD Riau, Jalan Sudirman. Dengan dikawal ketat pihak keamanan dari kepolisian, wartawan yang melakukan konvoi dengan menggunakan sepeda motor sempat menarik perhatian warga sekitar.   

Ketua DPRD Riau, Djohar Firdaus menyambut langsung kehadiran demonstran yang notabene adalah peliput berita di Pekanbaru. Dalam tuntutannya kepada wakil rakyat, mereka meminta dihadirkan pihak Lanud beserta Danlanud untuk menggelar dialog dengan difasilitasi dewan.

"Kita sangat menyesalkan kejadian yang menimpa rekan-rekan media dan akan membantu memfasilitasi," ujar Djohar sambil masuk kedalam dan mendudukan dengan Anggota Komisi A DPRD Riau terkait tuntutan tersebut.

Sambil menunggu keputusan hadirnya pihak yang dimaksud, demonstran masih tetap berorasi dan sempat menggelar aksi lagi dengan mengumpulkan seluruh ID Card dan kamera serta melakukan doa bersama di tangga gedung DPRD tersebut.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit yang memberikan dukungan dan siap mengawal permasalahan yang dihadapi untuk diselesaikan. Sesuai dengan jalur yang ada dan dituntut wartawan.

"Semoga dengan adanya kejadian ini, seluruh pihak dapat lebih waspada dalam menjalankan tugasnya. Termasuk wartawan yang selalu berada di lapangan, dan saya sangat prihatin dengan aksi yang terjadi. Mudah-mudahan seluruh pihak dapat belajar dari kejadian ini, demikan pula pihak TNI AU," beber Mambang dihadapan massa.

30 menit berselang, massa yang masih menunggu kepastian datangnya pihak TNI AU untuk melaksanakan dialog. Ternyata tidak bisa hadir dengan alasan masih disibukkan dnegan proses evakuasi pesawat di TKP.

"Ini adalah permasalahan antar lembaga. Dan aspirasi ini pasti ditampung dan kami akan menjembatani komunikasi insan pers dengan pihak TNI AU. Namun sekarang mereka belum bisa hadir karena disibukkan dengan proses evakuasi," sebut salah seorang anggota komisi A DPRD Riau, Masnur setelah membicarakan dengan Wagubri, pihak Danrem, Polda dan Ketua DPRD Riau yang mengundang langsung Danlanud siang kemarin.

Aksi di gedung DPRD ini berakhir sekitar pukul 11:00 WIB. Massa yang tidak berhasil melakukan dialog dengan pihak TNI AU pun melakukan aksi selanjutnya. Kali ini dengan mendatangi Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

"Kita hadir kesana dalam rangka menemani rekan sesama wartawan yang sudah membuat laporan kemarin. Dan hari ini meneruskan proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP), antara Robi, Didik dan Rian," kata Syahnan.

Sementara itu, saat ditanyakan langkah apa yang sudah diambil TNI AU untuk menindak Kepala Dinas Personil Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Adm Robert Simanjuntak yang melakukan penganiayaan secara brutal terhadap wartawan yang melakukan tugas peliputan, Pangkoops I TNI AU, Marsekal Muda Bagus Puruhito mengatakan belum ada.'Kan kejadiannya baru kemarin, pasti ada penindakan,' ungkap Bagus.

Dikatakannya lagi, dalam konteks Letkol Robert, saat itu Robert mendapati api masih menyala dan berasumsi bahwa pilot ada di dalam."Untuk Kasus robert, teman-teman jurnalis melaksanakan tugas menyajikan berita untuk khalayak, sama juga kita ingin menjalankan tugas dengan mengamankan lokasi," lanjut Bagus.

Ia kembali mengatakan, pihak TNI AU, semuanya sudah meminta maaf dengan tulus. "Robert pasti akan ada proses dan tindakan hukum. Dalam waktu dekat dia akan dimutasi," Ucapnya.

Untuk menegaskan janjinya menindak perwira menengah yang beraksi brutal itu, Bagus juga meminta agar kasus tersebut dapat dikawal bersama insan pers."Mari sama-sama dikawal kasusnya. Pada dasarnya kita ini berteman. TNI membutuhkan wartawan. Masing-masing harus saling mengerti dan memahami tugas," pungkas Bagus.(Ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Kamnas Justru Bikin Cemas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler