Letusan Masih Jauh dari Pemukiman

Rabu, 19 September 2012 – 06:58 WIB
JAKARTA - Gunung di kawasan timur Indonesia terus menunjukkan peningkatan aktivitas. Setelah Gunung Lokon, dan Gamalama erupsi, kemarin pada pukul 17.30 giliran Gunung Soputan yang meletus. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), letusan itu membuat asap membumbung setinggi 1.500 meter dari kawah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kalau peningkatan aktivitas gunung di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara itu diawali dengan suara gemuruh. Dari pos Gunung Soputan disebutkan kalau gemuruh terdengar dari pukul 15.50. "Saat itu, suara gemuruh sesekali terdengar," ujarnya.

Tidak sampai dua jam, ternyata gemuruh itu berujung pada letusan pertama. Sejak erupsi tersebut, suasana disekitar gunung masih belum menurun. Hingga pernyataan resmi BNPB pukul 18.15, rrupsi dilaporkan masih tetap terjadi begitu juga dengan suara gemuruhnya.

Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, tebalnya kabut membuat pantauan visual kea rah puncak gunung tidak bisa dilakukan saat ini. Seismograf (alat pengukur dan pencatat pergerakan tanah) mencatat tremor letusan dengan magnituda maksimum. "Warga sudah diminta agar tak melakukan aktivitas di dekat gunung," imbuhnya.

Yang melegakan, pemukiman warga dilaporkan masih berada diluar zona bahaya. Sebab, jarak dari puncak gunung masih sekitar 6,5 kilometer. Itulah kenapa hingga semalam belum ada keputusan untuk melakukan evakuasi warga. Sutopo juga menyebut kalau warga masih aman melakukan aktivitas.

Beruntunnya letusan gunung sebenarnya sudah diantisipasi sejak beberap minggu lalu. Dikatakan kalau warga disekitar dua puluh gunung untuk waspada. Sebab, gunung-gunung tersebut saat ini berada didalam level II atau waspada, dan berstatus siaga alias level III.

Rinciannya, gunung berstatus siaga, dilaporkan ada lima gunung. Tiga diantaranya di Sulawesi Selatan seperti Gungun Soputan, Gunung Lokon, dan gunung Karangetan. Sedangkan dua lainnya adalah Gunung Gamnokora di Halmahera Utara Maluku, dan Gunung Ijen di Jawa Timur.

Gunung yang berada di level II lebih banyak, yakni Gunung Seulawah Aceh, Gunung Sinabung Sumatera Utara, Gunung Talang, Sumatera Barat, Gunung Kaba Bengkulu, Gunung Kerinci Jambi, Gunung Anak Krakatau Lampung, Gunung papandayan Garut, Gunung Tangkuban Perahu Jabar, Gunung Bromo Jatim, dan Gunung Semeru Jatim.

Dilanjutkan ke Bali ada Gunung Batur, lantas Gunung Rinjani Lombok, Gunung Sangeang Api Nusa Tenggara Barat, Gunung Rokatenda Flores, dan Gunung Egon Nusa Tenggara Timur. "Selain dihadapkan pada siklus gempa tektonik pada beebrapa segmen patahan darat di zona subduksi, ada 20 gunung yang statusnya siaga dan waspada," terangnya.

Dia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang beredar melalui social media atau pesan singkat. Selain itu, warga juga diharapkan untuk tidak langsung percaya dan ikut menyebarkan informasi yang tidak jelas asal-usulnya. Dengan begitu langkah evakuasi bisa dilakukan dengan lancar kalau bencana terjadi. (dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Korupsi PLTS, KPK Bakal Panggil Petinggi Demokrat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler