Lewat Aplikasi, Kemensos Hubungkan Usaha Mikro Penerima Manfaat dengan Pelaku Pasar Vitual

Senin, 21 Desember 2020 – 10:41 WIB
Mensos Ad Interim Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Seluruh rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2020, termasuk pameran digelar secara virtual tahun ini sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19

Pada 2019 lalu, pengunjung pameran suka cita berinteraksi dengan penyelenggara layanan kesejahteraan sosial, baik pemerintah maupun masyarakat.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 saat ini,  interaksi tersebut harus ditinjau kembali dengan mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan peserta.

BACA JUGA: Peringati HKSN 2020, Kemensos Salurkan Bantuan di Manado

“Sebagai solusinya, dikembangkanlah aplikasi pameran Kesejahteraan Sosial Nasional (KSN). Dengan aplikasi ini, pengunjung pameran dan penyelenggara layanan bisa berinteraksi secara virtual,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) Said Mirza Pahlevi, di Jakarta, Senin (21/12).


Melalui sarana daring dengan alamat link pameranksn.kemensos.go.id, memungkinkan penyelenggara layanan menampilkan karya dan pelayanan mereka.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Serukan HKSN 2020 jadi Momentum Lawan Pandemi Covid-19

Melalui fitur khusus Social Market, memungkinkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial untuk menginformasikan produk-produk yang dihasilkannya.

Dengan layanan tersebut, memungkinkan fasilitasi terhadap peserta program keluarga harapan (PKH) yang sudah graduasi dengan usaha mikro yang dikembangkannya, ditampilkan. Namun, Kementerian Sosial tidak membuat marketplace (pasar virtual) baru.

“Oleh karena itu, Kemensos lebih mendorong agar produk-produk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial tersebut dapat dipasarkan melalui marketplace yang sudah ada,” ungkapnya.

Hingga saat ini yang paling banyak memanfaatkan fitur ini adalah Keluarga penerima manfaat (KPM) PKH dan alumnus atau mantan penerima layanan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.

KPM PKH yang mengembangkan usaha mikro, bisa menyajikan usahanya. Ini karena sebagian besar mereka belum berani “buka lapak” di situs-situs perniagaan yang sudah ternama.

BACA JUGA: Kemensos Bantu Pasien Katarak Klinik Mata Olly Dondokambey Steven Kandouw

Namun bila memang kegiatan ekonomi KPM PKH graduasi bisa diterima pasar, maka Kemensos bisa menghubungkan mereka dengan marketplace.

“Dengan demikian ini untuk pertama kalinya, dalam sejarah Kemensos menjembatani pemasaran produk KPM dengan marketplace,” katanya.

Situs pameranksn.kemensos.go.id telah diresmikan Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy, sebagai rangkaian puncak peringatan HKSN Tahun 2020.

Selain aplikasi pameran virtual kesetiakawanan sosial nasional tahun 2020, Mensos Muhadjir juga meninjau ruang khusus pemutakhiran data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Sebagaimana diketahui, salah satu arah kebijakan pemulihan kondisi ekonomi sekaligus dalam upaya penurunan angka kemiskinan dilakukan melalui pemutakhiran kualitas DTKS yang diperluas hingga 60 persen penduduk di tahun 2021 untuk menuju Registrasi Sosial 100 persen tahun 2024.

Pemutakhiran DTKS ini penting untuk penguatan skema pendampingan,
layanan terpadu, dan peningkatan ketepatan penargetan program penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021. (*/jpnn)



Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler