Lewat Bimtek, Ditjen Hubdat Dorong Pengelolaan Angkutan Massal Berbasis Jalan Dipercepat

Selasa, 30 Mei 2023 – 17:46 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemehub Hendro Sugianto saat memberikan pengarahan dalam bimtek angkutan perkotaan yang berlangsung di Swiss-Belhotel Batam, Kepulauan Riau, Selasa (30/5). Foto: Dokumentasi Humas Kemenhub

jpnn.com, BATAM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong percepatan pengelolaan angkutan massal berbasis jalan dengan skema Buy The Service atau akrab disebut BTS.

Karena itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menggelar bimbingan teknis (bimtek) angkutan perkotaan di Swiss-Belhotel Batam, Kepulauan Riau, Selasa (30/5).

BACA JUGA: Gelar Rakernis, Ditjen Hubdat Bekali PPNS Siap Hadapi Tantangan Penyelenggaraan LLAJ

“BTS ini merupakan konsep yang baik mengenai bagaimana membangun transportasi di perkotaan agar dapat tumbuh dengan baik,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemehub Hendro Sugianto saat memberikan pengarahan dalam bimtek tersebut.

Dirjen Hendro menyampaikan sesuai amanat yang tertuang dalam Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki pelayanan transportasi publik di perkotaan.

BACA JUGA: Ditjen Hubdat Kemenhub Siapkan Rekayasa Lalin dan Shuttle Bus Demi Kelancaran KTT ASEAN

“Ini kewajiban kami untuk terus membangun transportasi publik yang aman, nyaman, dan juga baik. Kami juga harus memenuhi tuntutan masyarakat mengenai ketepatan waktu dalam bertransportasi,” tegas Dirjen Hendro.

Dirjen Hendro berharap ke depannya dari 10 kota yang sudah ada program BTS, yakni Medan, Denpasar, Palembang, Solo, Yogyakarta, Makassar, Banjarmasin, Banyumas, Surabaya, dan Bandung dapat mengembangkan transportasi perkotaan tanpa menunggu subsidi dari pemerintah.

“Saat ini sudah ada beberapa kota yang peduli transportasi publik. Batam mudah-mudahan cukup baik, karena berdampingan dengan Singapura," terangnya.

Bagi yang memiliki usaha di bidang transportasi publik, Dirjen Hendro menginformasikan ada peluang yang sudah dibuka Wali Kota Batam.

"Kami lebih mendorong peran swasta dalam membangun transportasi publik yang lebih baik. Pemerintah hanya mengatur dari sisi regulasinya saja sehingga transportasi publik itu dapat tumbuh dan berkembang di perkotaan dengan lebih baik,” kata Dirjen Hendro.

Dirjen Hendro juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah untuk bersama-sama menyadari bahwa peran transportasi penting sebagai katalisator dalam pendukung pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

“Lebih bagus jika mendorong peran swasta dalam menyelenggarakan transportasi yang lebih baik di daerah,” ujarnya.

Pada bimtek di Batam, ada sejumlah isu yang relevan untuk disampaikan dan didiskusikan, antara lain keterpaduan perencanaan transportasi dan wilayah, integrasi pelayanan transportasi, pendanaan, peningkatan peran swasta dan masyarakat, kelembagaan, pengembangan teknologi dan SDM, serta lingkungan.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub Suharto dalam laporannya menyampaikan bimtek dihadiri 100 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah daerah.

Mulai dari kepala Bappeda dan Kepala Dinas Perhubungan provinsi, kabupaten/kota program pengembangan sistem angkutan umum massal di kawasan perkotaan di Indonesia serta program BTS, serta para pemangku kepentingan lainnya termasuk operator.

“Bimtek ini bertujuan dan berfokus untuk mensosialisasikan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pemberian Subsidi Angkutan Penumpang Umum Perkotaan," kata Suharto.

Selain itu, lanjut Suharto, kegiatan ini juga bertujuan memberikan informasi serta pelatihan dalam rangka persiapan penyerahan pengelolaan program BTS ke daerah dan melakukan identifikasi kebutuhan sumber daya manusia serta penganggaran alam pengelolaan program BTS oleh daerah.

"Kami berharap juga melalui bimtek ini dapat mempersiapkan antisipasi dalam rencana pengelolaan program BTS oleh daerah," ujarnya.

Ditjen Hubdat Kemehub juga merencanakan akan melakukan benchmarking operasional dan pengelolaan angkutan perkotaan di Singapura yang bekerja sama dengan MOT dan LTA Singapura,

Adapun pembicara yang hadir dalam 2 sesi , yakni Dr Okto Manullang selaku akademisi, Djoko Setijowarno sebagai moderator sekaligus akademisi, perwakilan dari Bappenas, Kemendagri, Bappeda DKI Jakarta, PT Transjakarta, ITDP, GIZ, PT Surveyor Indonesia, PT TKDN, dan PT AINO Indonesia.

Selain itu ada juga sharing session dari Kepala Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh dan Kota Semarang terkait pengembangan BRT. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler