Lewat Cara Ini, Bea Cukai & Instansi Lain yang Tergabung di Kemenkeu Satu Berdayakan UMKM

Kamis, 27 Oktober 2022 – 22:07 WIB
Bea Cukai dan unit eselon I lainnya yang tergabung dalam Kemenkeu Satu terus berupaya memberdayakan UMKM di berbagai daerah. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai dan unit eselon I lainnya yang tergabung dalam Kemenkeu Satu terus berupaya memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai daerah.

Hal ini dilakukan mengingat UMKM merupakan salah satu pilar pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

BACA JUGA: Genjot Ekspor dari Maluku, Bea Cukai Ambon Terapkan Jurus Jitu

Selain menyediakan banyak lapangan pekerjaan, UMKM juga berkontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana menyampaikan sinergi pemberdayaan UMKM tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 88/KMK.01/2022 tentang Implementasi Inisiatif Strategis Kementerian Keuangan yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2022.

BACA JUGA: Bea Cukai Lepas Ekspor Produk UMKM dari 3 Daerah Ini

Hatta menyebutkan pemberdayaan UMKM dilaksanakan unit-unit vertikal di berbagai daerah, mulai dari menggelar asistensi ekspor, menyelenggarakan pameran produk UMKM hingga melaksanakan sosialisasi fasilitas ekspor untuk UMKM.

Seperti yang dilaksanakan Kemenkeu Satu Regional Bali dengan menyelenggarakan 'Showcase UMKM' pada Jumat (21/10).

BACA JUGA: Ada Promo Kirim Barang di Pos Indonesia, Menarik Banget Buat Pebisnis UMKM

Melalui kegiatan tersebut ditampilkan berbagai produk kerajinan dan kuliner UMKM di Gedung Keuangan Negara I Denpasar.

Hatta menyampaikan berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali terdapat 440.609 UMKM di wilayah tersebut.

Menurutnya, dari total penduduknya sebanyak 4,27 juta penduduk, Bali memiliki rasio kewirausahaan sebesar 9,796.

"Hal ini berarti potensi pemulihan perekonomian di Provinsi Bali dari sektor UMKM sangatlah tinggi," terangnya.

Diharapkan UMKM di Bali berkembang dengan pesat dan dapat memanfaatkan beragam fasilitas yang disediakan pemerintah untuk pemberdayaan UMKM.

“Kami juga tekankan bahwa jajaran Kemenkeu, termasuk Kemenkeu Satu Regional Bali membuka pintu selebar-lebarnya bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan konsultasi dan dukungan dari Kemenkeu,” pesan Hatta.

Dukungan kepada UMKM juga ditunjukkan Kemenkeu Satu Regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan mengadakan pelatihan dan sosialisasi kepada Pengusaha Wanita Mandiri (PROSTARI) di Aula Balai Diklat Keuangan Yogyakarta.

Kegiatan ini diisi pemaparan materi pembukuan dan akuntansi praktis UMKM, serba-serbi perpajakan UMKM, serba-serbi kepabeanan, pembiayaan UMKM, dan pengenalan e-auction.
Program Prostari juga dikemas dalam bentuk talkshow yang mengundang perwakilan UMKM binaan Prostari, yaitu Pawon Teges.

"Dalam talkshow Prostari, Kemenkeu Satu DIY juga menghadirkan salah satu pelaku UMKM, yaitu Fatimah dari Pawon Teges yang telah memanfaatkan program pemberdayaan UMKM Kemenkeu hingga akan memberangkatkan hasil produksinya berupa olahan daun kelor ke Madagaskar dan Amerika," beber Hatta.

Dia pun berharap kisah sukses Fatimah dapat menginspirasi pelaku UMKM lainnya untuk dapat memasarkan produknya di pasar internasional.

Kemenkeu Satu Kotabaru juga berupaya memberdayakan UMKM di daerahnya dengan mengadakan sosialisasi melalui Customs on Air di Radio Gema Saijaan pada Rabu (19/10).

Materi yang diangkat dalam sosialisasi tersebut ialah tugas dan fungsi Bea Cukai yang dapat membantu produk-produk UMKM mendunia.

Hatta menegaskan sasaran strategis pemberdayaan UMKM oleh Bea Cukai dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas rantai logistik nasional.

Selain itu mendorong industri nasional menjadi kreatif dan berkembang supaya mampu bersaing di tingkat internasional melalui sosialisasi, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait serta edukasi melalui klinik ekspor dan asistensi langsung ke tempat usaha UMKM.

Hatta menyebutkan asistensi UMKM di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu telah berhasil memotret produk berkualitas yang berpotensi menembus pasar ekspor, seperti kerajinan gitar gambus Junaid Handycraft yang meraih penghargaan Certificate Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020.

Kemudian kain tenun pagatan yang kerap mengikuti berbagai pameran, baik domestik maupun internasional, dan produk olahan makanan/minuman yang inovatif dan bersaing di pasar dalam negeri yang memiliki kesempatan untuk naik kelas menuju pasar global. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler