jpnn.com, MATARAM - PT Bank Tabungan Negara (BTN) terus berkomitmen mendukung Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT).
BTN juga aktif menjadi mitra Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dalam mewujudkan, serta mengimplementasi program-program PPATK di lingkungan kerja perseroan.
BACA JUGA: Gandeng BTN, Waskita Modern Realti Tandatangani Persetujuan Kredit
Adapun implementasi APUPPT di BTN yang telah dilakukan di antaranya, dengan membentuk pedoman kebijakan hingga petunjuk pelaksanaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, serta aturan regulator.
Perseroan juga aktif menyampaikan laporan serta pemenuhan data kepada regulator.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Fasilitasi Warga Jaktim Berwirausaha
Menurut Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo, perseroan ingin terus melanjutkan misi mulia tersebut.
"Harapan kami peningkatan kerja sama ini tidak terbatas hanya pada level antar institusi saja, namun juga bisa ditingkatkan melalui pelayanan BTN dalam hal ini di lingkungan PPATK melalui penyediaan jasa layanan perbankan, baik penghimpunan dana, jasa layanan transaksional, maupun penyaluran kredit atau pembiayaan kepada pegawai dan stakeholders PPATK," terangnya.
BACA JUGA: Kecele Menikahi Wanita yang Sudah tak Perawan, Bolehkah Membatalkan Pernikahan?
Adapun perseroan bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menanam 5.000 bibit pohon di kawasan perumahan yang dibiayai BTN di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penanaman tersebut sekaligus mendukung dan memperingati dua dekade Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT), yang kini berfokus memberantas aktivitas pencucian uang dari kejahatan lingkungan serta mendukung ekonomi hijau.
Sementara itu Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan bagi PPATK kegiatan ini merupakan rangkaian 20 tahun atau dua dekade APUPPT Indonesia.
Saat ini laporan yang PPATK terima per jam sudah sampai 45 ribu transaksi per jam.
Menurut Ivan, PPATK menjaga agar integritas sistem keuangan Indonesia tidak dikacaukan dari harta-harta tindak pidana.
"Semua orang boleh sekaya apa pun juga, tapi jangan satu orang pun yang menikmati hasil kekayaan dari hasil tindak pidana. Ini yang kemudian kami jaga dan berharap menjadi gerakan kita bersama, sehingga kebaikan-kebaikan ini dapat kita wariskan kepada generasi penerus bangsa," tegasnya.
Ivan juga mengucapkan terima kasih atas inisiasi langsung yang dilakukan oleh BTN dalam rangkaian kegiatan peringatan dua dekade APUPPT.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada