Lewat Cara Ini Gus Muhdlor Janji Bakal Dongkrak Omzet UMKM Sidoarjo

Selasa, 28 Januari 2020 – 16:29 WIB
Ahmad Muhdlor Ali mengunjungi salah satu UMKM di Sidoarjo. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SIDOARJO - CEO Sido Resik, gerakan sosial yang digerakkan anak-anak muda di Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan digital marketing merupakan solusi mempercepat dan memperluas sasaran penjualan produk UMKM.

Muhdlor menjelaskan, jangan sampai UMKM-UMKM di daerah, termasuk Sidoarjo tidak bisa memanfaatkan booming belanja online yang telah dinikmati oleh para pelaku usaha di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

BACA JUGA: Libur Tahun Baru, Gus Muhdlor Bawa Santri Sidoarjo Ziarah Makam Bung Karno dan Mbah Hasyim

Karena itu, Muhdlor mendorong UMKM untuk memaksimalkan strategi lewat pemasaran digital.

”Dengan memaksimalkan instrumen teknologi, UMKM enggak perlu modal besar membangun lapak, karena sudah tersedia secara digital. Jangkauannya juga lintas provinsi dan negara. Karena itu harus dioptimalkan,” ujar Muhdlor.

BACA JUGA: Fintech P2P Lending Berperan Penting untuk Kemajuan UMKM

Mengutip data Bank Indonesia (BI), transaksi e-commerce di Indonesia bisa mencapai hingga Rp13 triliun per bulan.

Beberapa produk favorit yang diburu konsumen mulai dari fashion, kosmetik, perlengkapan olahraga, hingga makanan-minuman.

BACA JUGA: DPD RI Dorong Koperasi dan UMKM Tingkatkan Daya Saing Produk

”Jadi pasar Indonesia yang besar ini banyak dijadikan sasaran oleh barang dari luar negeri. Padahal, potensi UMKM kita tidak kalah, termasuk Sidoarjo ini,” ujar Gus Muhdlor, sapaan akrabnya.

Karena itu, bakal calon bupati Sidoarjo ini akan menggerakkan berbagai komunitas anak muda dan komunitas pengusaha di Sidoarjo untuk lebih mengoptimalkan strategi pemasaran digital.

Muhdlor juga telah mengunjungi berbagai rumah produksi UMKM di Sidoarjo.

Dia menyebut, ada dua model pemberdayaan UMKM Sidoarjo ke depan. Pertama, pemberdayaan ekonomi, terkait kemudahan mengakses permodalan.

Kedua, pemberdayaan non-ekonomi, terkait masalah manajemen, mulai pemasaran digital, distribusi, produksi, penguasaan teknologi, dan sebagainya.

”Banyak UMKM Sidoarjo yang produknya sangat bagus, namun belum memiliki metode pemasaran memadai, sehingga ekspansinya terbatas. Banyak pula UMKM yang produknya standar ekspor, namun tidak tahu mekanisme mengirim produk ke luar negeri,” ujar direktur pendidikan Sekolah Progresif Bumi Sholawat tersebut.

Salah satu UMKM Sidoarjo yang potensial adalah usaha kerupuk, petis, sate kerang, dan olahan kupang di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi.

Di sana ada UMKM Kupang Jaya yang memproduksi kupang krispi berbagai varian rasa. Kupang (Corbula faba) adalah hewan laut semacam kerang berbentuk kecil.

”Inovasinya luar biasa. Kupang diolah sehingga menjadi camilan yang praktis untuk dikirim ke mana pun, dan dinikmati dalam berbagai suasana,” ujar Muhdlor.

Sayangnya, Muhdlor mencatat, UMKM tersebut masih terkendala permodalan dan promosi, sehingga memengaruhi produksi yang dihasilkan.

"Omsetnya masih 160 bungkus per bulan. Padahal, jika disentuh dengan teknologi terapan tepat guna dan pemasaran digital, potensi melipatgandakan omset sangat terbuka. Hal-hal seperti ini ke depan kami bantu dan gerakkan bersama,” pungkasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler