Lewat Cara Ini Kominfo Ajak Santri Terapkan Komunikasi Efektif dan Toleransi

Kamis, 27 Juli 2023 – 16:37 WIB
Kominfo menggelar Forum Sosialisasi Santri Masa Kini: Beriman, Produktif, Optimis yang digelar Kementerian Kominfo di Pondok Pesantren Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur, pada Rabu, (26/7). Foto dok Kominfo

jpnn.com, MAGETAN - Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Henri Subiakto mengatakan dalam komunikasi, manusia perlu menyampaikan informasi lebih lengkap agar orang lain yang menjadi lawan bicara tidak keliru memahami.

Hal tersebut juga termasuk dalam konteks bernegara.

BACA JUGA: Terseret Kasus BTS Kominfo, PT Basis Utama Prima Tegaskan Hal ini

“Indonesia milik kita bersama, bukan hanya milik pemerintah. Oleh karena itu, pemahaman bersama mengenai hal ini menjadi penting,” ujar Henri dalam Forum Sosialisasi Santri Masa Kini: Beriman, Produktif, Optimis yang digelar Kementerian Kominfo di Pondok Pesantren Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur, pada Rabu, (26/7).

Selain itu, Henri juga memberikan penjelasan tentang pemahaman terhadap toleransi yang berarti menghormati ciptaan Allah yang berbeda-beda.

BACA JUGA: Begini Modus Penipuan yang Mengatasnamakan Undian Badai Emas Pegadaian

Indonesia juga menerepkan nilai toleran yang sama, yaitu menghormati perbedaan sebagai ciptaan Tuhan.

“Sepanjang tidak menggangu atau membuat kita dirugikan, kita harus tetap toleran. Manusia itu memiliki kebebasan tetapi tidak boleh merugikan orang lain,” jelasnya.

BACA JUGA: CSR Outlook Leadership Forum 2023, Soroti Konsep ESG dalam Membangun Bisnis Berkelanjutan

Sementara, Mulwi Barli Musaddad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Fatah menuturkan dalam Islam, komunikasi sangat penting. Terbukti dari wahyu kedua yang disampaikan Allah kepada Nabi adalah tentang komunikasi.

“Wahyu pertama adalah Iqra. Tentang pengisian diri sebelum berkomunikasi. Baca dulu. Sementara wahyu kedua adalah tentang memberi peringatan. Bagaimana cara memberi peringatan tanpa adanya komunikasi yang baik? Jadi, tidak ada orang Islam yang nggak belajar komunikasi yang baik,” kata Mulwi.

Komunikasi yang baik sangat vital dan penting bagi santri untuk tujuan dakwah.

“Sebaik apapun isi dakwah, kalau tidak disampaikan dengan komunikasi yang baik dan dikemas dengan packaging yang bagus, orang tidak akan dengar dan tidak akan suka. Sebaliknya, ajaran sesat yang intoleran, ketika dibungkus dengan keren, orang malah suka. Ini menjadi tugas kita sebagai pelajar agama harus belajar komunikasi yang baik,” tegas Mulwi.

Di sisi lain, Syukur A. Mirhan, Pusdatin Pondok Pesantren Al-Fatah menjelaskan dalam pemanfaatan teknologi, santri harus tetap menyadari tujuan awal ingin menjadi ulama.

”Tujuan kita adalah menjadi ulama. Keperluan dengan media adalah berdakwah, artinya antara tujuan dengan keperluan tetap harus ditegaskan dimanfaatkan sebagai media. Tujuan sebagai ulama harus sejalan meskipun menggunakan media online saat ini. Teknologi tetap harus dimanfaatkan," ucap Syukur.

Kegiatan Forum Sosialisasi Santri Masa Kini: Beriman, Produktif, Optimis, merupakan bagian dari rangkaian forum yang digelar Kominfo untuk mendorong semangat kebangsaan, pemberdayaan dan literasi digital di kalangan generasi muda.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler