Lewat DPCS, Distribusi Pupuk Subsidi Diawasi Secara Real Time

Rabu, 26 Januari 2022 – 20:21 WIB
PT Pupuk Indonesia menggunakan teknologi informasi bernama Distribution Planning and Control System (DPCS) untuk mengontrol rantai pasok distribusi pupuk bersubsidi. Foto dok Antara

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperkuat proses pendistribusian dan pengawasan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah.

Salah satunya dengan melakukan pengawasan distribusi pupuk dari pabrik sampai ke kios secara real time.

BACA JUGA: Kawin Cerai Hingga 24 Kali, Vicky Prasetyo: Humas KUA Telepon, Serius Enggak?

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan dengan teknologi digital, pihaknya bisa melacak langsung perjalanan produk pupuk subsidi, baik yang menggunakan kapal laut maupun angkutan darat.

“Dengan sistem yang kami miliki ini, bisa mengetahui posisi barang setiap saat, dan lebih dini mengetahui bila ada potensi kekurangan pasokan di daerah tertentu," jelas Gusrizal.

BACA JUGA: TOP, Pupuk Indonesia Pertahankan Peringkat AAA dari Fitch Ratings

Sistem yang sudah dioperasikan sejak 2020 ini dinamai Distribution Planning & Control System (DPCS).

Melalui sistem ini, Pupuk Indonesia dapat mengawasi teknis penyaluran pupuk subsidi secara real time.

BACA JUGA: Kenali 5 Gejala Serangan Jantung Pada Wanita, Seperti yang Menimpa Anak Nurul Arifin

DPCS dapat mengawasi proses distribusi dari gudang produsen hingga kios-kios resmi.

Bahkan DPCS mampu mengetahui jumlah stok saat dalam perjalanan (intransit), baik darat maupun saat di pelabuhan.

DPCS merupakan inovasi digital mandiri buatan Pupuk Indonesia.

Sistem ini sangat kompleks karena meliputi wilayah distribusi yang luas, karakter setiap wilayah yang berbeda, hingga melibatkan banyak distributor dan kios.

Selain data stok, DPCS juga menyajikan data penjualan, alokasi pupuk subsidi di setiap daerah, kapasitas gudang, informasi distributor dan pengecer, hingga kontak staf distribusi dan pemasaran di masing-masing wilayah.

Sehingga sistem ini dapat memberikan gambaran utuh terkait pendistribusian pupuk subsidi ke berbagai daerah.

DPCS juga dilengkapi fitur peringatan dini atau Early Warning System untuk mendeteksi kondisi stok di daerah yang ditandai dengan indikator warna.

Seperti warna hijau yang menggambarkan stok tersedia atau bahkan melebihi ketentuan pemerintah.

Warna orange, menandakan stok mendekati batas ketentuan. Hingga warna merah yang berarti stok di bawah ketentuan minimum pemerintah.

“Oleh karena itu, kami senantiasa menjaga agar stok pupuk subsidi selalu berwarna hijau. Walaupun warnanya berubah, maka dengan cepat dapat terdeteksi dan kami bisa mengantisipasinya dengan mengirimkan stok ke wilayah tersebut,” jelas Gusrizal.

Dengan begitu, selain dapat memantau penyaluran pupuk subsidi, DPCS juga mampu meningkatkan akurasi perencanaan distribusi.

Sistem ini juga menjadi alat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional distribusi.

Sehingga perusahaan dapat memperkuat prinsip 6 tepat, yaitu tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, dan tepat harga.

Secara teknis, DPCS merupakan data terintegrasi yang berbasiskan data geospasial. Basis data utama DPCS didapat dari beberapa sistem yang sudah dimiliki Pupuk Indonesia.

Data tersebut dikumpulkan pada sebuah warehouse untuk selanjutnya ditampilkan dalam bentuk web berbasis data spasial.

“Data tersebut kami dapatkan dari sistem eksisting yang telah dimiliki oleh Pupuk Indonesia grup. Seperti Aplikasi Gudang, Web Commerce, Product Tracking, dan sebagainya,” kata Gusrizal.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler