jpnn.com, SURABAYA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Usman Kansong berpesan, khususnya kepada pengelola media center daerah agar terus meningkatkan kemampuan dalam menulis, sehingga mampu menghasilkan karya yang lebih bernilai untuk masyarakat.
Dalam meliput sebuah acara peresmian tidak hanya sekedar menyampaikan seremoni gunting pita atau tekan tombol saja, namun harus mengandung berita atau pesan yang disampaikan kepada publik.
BACA JUGA: Sophia Latjuba Curhat Pernah Jadi Korban Janji Palsu Pria, Mengaku mau Dinikahi Tetapi
"Bagaimana menulis berita supaya jangan melulu seremonialnya, jangan peresmiannya gunting pita, tetapi apa berita yang terkandung di dalam seremonialnya itu. Supaya apa, supaya berita kita dibaca orang," kata Usman dalam acara Jadi Pintar Bareng Kominfo Newsroom (JARKOM) Edisi Media Center Daerah 'Mengolah Kegiatan Seremonial Bernilai Berita', Kamis (29/9) di Surabaya.
Menurutnya, jika peresmian suatu kegiatan hanya sebatas seremoni, gunting pita atau tekan tombol saja, maka orang akan malas untuk membaca bahkan media konvensional juga tidak akan mau mengutipnya.
BACA JUGA: Hadapi Era Metaverse, Kominfo Ajak Masyarakat Tumbuhkan Kesadaran Keamanan Diri
“Kalau berita kita tidak dibaca orang ya capek kita menulis. Berita kita saja tidak dibaca orang apalagi dikutip media,” ujarnya.
Oleh karena itu, para pengelola informasi yakni media center daerah harus mampu mengolah kegiatan seremoni menjadi lebih memiliki makna dan berisi informasi atau berita yang dibutuhkan masyarakat.
BACA JUGA: Modernland Realty Luncurkan Pusat Kuliner & Belanja di Pusat Kota Modern
Dengan Bimtek, diharapkan para peserta yang merupakan pengelola informasi dari media center di berbagai daerah dapat menambah pengetahuan dan kemampuan menulis berita dalam sebuah kegiatan seremonial.
Pada kesempatan tersebut Usman Kansong juga berpesan kepada para pejuang informasi pada media center daerah untuk mengkomunikasikan narasi tunggal, mendukung dan mempromosikan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 kepada masyarakat di seluruh daerah.
Usman berharap agar tidak ada yang tidak peduli terhadap penyelenggaraan KTT G20 di Bali, karena semua daerah dapat mempromosikan KTTG20 sekaligus mengenalkan potensi wisata di daerahnya masing-masing untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Jangan sampai karena KTT di Bali sudahlah Surabaya, Jawa Timur tidak usah peduli biar saja menjadi urusan Dinas Kominfonya Bali, tidak begitu ya, Itulah tadi yang namanya narasi tunggal dan orkestrasi kami ini selalu mengajak Dinas Kominfo seluruh Indonesia untuk menyampaikan informasi tentang G20,” katanya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada