jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkeinginan meningkatkan kemampuan para kreator muda agar makin baik dalam membuat karya film pendek.
Hal itu dilakukan Sandiaga Uno setelah melihat antusiasme para sineas muda terhadap Family Sunday Movie (FSM) sejak Februari lalu.
BACA JUGA: 6 Artis K-Pop Ini Akan Datang ke Indonesia, Sandiaga Uno Berkomentar Begini
Menghadapi tantangan menuju ekonomi baru pascapandemi, Sandiaga terus berupaya agar para film maker, khususnya sineas muda daerah, bisa naik kelas dengan membuat Forum Mukidi (Bertemu Kita Diskusi).
Mukidi adalah sebuah paguyuban virtual atau tempat berkumpulnya para sineas muda yang mengikuti FSM agar bisa berbagi ilmu dan belajar bersama.
BACA JUGA: Mak-Mak Deklarasi Dukung Sandiaga Uno untuk Pilpres
Dengan adanya Forum Mukidi, para sineas muda diharapkan mampu menggali potensi unik setiap daerah dan mengangkatnya dalam sebuah karya film pendek yang berkualitas serta berdaya saing.
"Melalui sinema yang berkualitas dan memenuhi kaidah film pendek, ayo, gali akar nusantara dengan berkarya #DiIndonesiaAja," ujar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/5).
BACA JUGA: Presiden Mengingatkan, Sandiaga Uno Jawab Begini
Semangat para sineas muda daerah dalam menghasilkan karya film pendek tentu akan membantu percepatan kebangkitan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja.
“Salut kepada sineas muda yang selalu semangat berkarya, menciptakan lapangan kerja melalui produksi film, dan menjadi bagian dari proses pemulihan ekonomi nasional yang terus kami upayakan,’’ ungkap Sandiaga.
Harapan agar para sineas muda mampu membuat film pendek yang berkualitas juga diutarakan oleh Mohamad Ariansah, salah satu tim kurator FSM. Mas Ale, panggilan akrab Ariansah, menjadi narasumber pertama acara Forum Mukidi yang diadakan pada 13 Mei lalu.
Mas Ale mengajak para sineas muda berdiskusi tentang cara membuat film pendek yang baik, mulai dari cara mengembangkan ide atau gagasan menjadi adegan demi adegan dan menampilkan bahasa film agar bisa mengikat emosional penonton, dikupas secara asyik bersama kurator FSM ini.
“Bikin film itu ada yang ingin kita share, yaitu sebuah gagasan penting. Bahasa teknisnya itu premis, plot line, ide pokok, yang mana dari gagasan itu nantinya dikembangkan ke dalam cerita yang dibuat adegan per adegannya,” jelas Mas Ale.
Dengan adanya paguyuban virtual Mukidi, FSM menjadi salah satu program andalan Kemenparekraf yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu bagi para sineas muda untuk berproses, memperluas jaringan, dan mendistribusikan karyanya.
Sandiaga juga mengucapkan terima kasih kepada para sineas muda yang sudah meluangkan waktu dan berpartisipasi dalam acara Mukidi.
“Terima kasih buat yang sudah hadir di Forum Mukidi, semoga sharing session-nya bermanfaat. Buat yang belum sempat hadir, jangan khawatir karena Mukidi akan digelar setiap minggu ke-2 dan ke-4,” katanya.
Saat ini, film-film yang sudah terdaftar dan lulus seleksi administrasi sedang memasuki tahap kurasi. Sandiaga juga berpesan kepada para peserta agar memantau agenda FSM selanjutnya melalui akun media sosial FSM dan website familysundaymovie.com.
“Pantau terus akun media sosial dan website FSM untuk mengetahui siapa saja yang meraih gelar film terpilih periode Mei. Terus belajar dan jangan takut kalah, karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya," pesan Sandiaga Uno. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi