Lewat Program ASSIST, PBB Tampilkan Pencapaian Pembiayaan Inovatif di Indonesia

Rabu, 05 Juli 2023 – 15:51 WIB
Program Kerja sama Badan-Badan PBB yang berjudul ‘Accelerating Sustainable Development Goals Investment in Indonesia (ASSIST)' menggelar acara konsultasi donor dan pemangku kepentingan dengan menampilkan pencapaian program tersebut. Foto dok UNDP

jpnn.com, JAKARTA - Program Kerja sama Badan-Badan PBB yang berjudul ‘Accelerating Sustainable Development Goals Investment in Indonesia (ASSIST)' menggelar acara konsultasi donor dan pemangku kepentingan dengan menampilkan pencapaian program tersebut.

Program ASSIST di bawah koordinasi Valerie Julliand, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, merupakan kerja sama empat badan PBB, yaitu UNEP, UNICEF, UNIDO.

BACA JUGA: KiiP C12 GaN Charger Cocok Untuk Kaum Travelers

Serta dipimpin UNDP, sebagai lead technical agency untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memenuhi target Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Brekelanjutan (TPB) dengan memanfaatkan berbagai instrumen pembiayaan inovatif untuk mengisi kesenjangan pendanaan TPB.

Ada tiga komponen utama Program ASSIST yang mencakup serangkaian instrumen pembiayaan, termasuk penerbitan obligasi tematik di tingkat nasional dan daerah; SDG-linked loans; dan Indonesia Impact Fund.

BACA JUGA: Makin Mudah, Tebus Pupuk Subsidi Kini Cukup Pakai KTP Saja

Hingga saat ini, ASSIST berhasil mendorong pemanfaatan lebih dari 1 miliar Dolar AS untuk TPB Indonesia melalui aktivitasnya terkait instrumen utang dan modal swasta.

Valerie Julliand menyoroti keberhasilan program dan kontribusi pentingnya terhadap pencapaian SDGs, serta dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Perlu Ada Sosialisasi dan Pertimbangan Matang Jelang Pengesahan RUU Kesehatan

Program ASSIST didukung oleh Joint SDG Fund dengan tujuan menciptakan produk-produk keuangan baru untuk mengatasi perubahan iklim dalam skala besar, melalui transisi Indonesia menuju energi rendah karbon, perlindungan lingkungan hidup, peningkatan kapasitas Usaha Kecil dan Menegah (UKM) yang dipimpin perempuan serta mendorong penciptaan usah-usaha berorientasi dampak.

“Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk meminta dukungan lebih lanjut dari semua Negara Anggota (PBB) dan mitra pembangunan. Lebih banyak dukungan untuk Joint SDG Fund akan memungkinkan peningkatan skala dan replikasi program-program yang berhasil - seperti yang dipresentasikan dalam pertemuan hari ini - yang sangat penting untuk mempercepat (pencapaian) TPB," ujar Lisa Kurbiel, Kepala Sekretariat Joint SDG Fund.

Sementara itu, untuk menandai kemitraan program yang terus berkembang, dilakukan penandatanganan MoU antara UNDP dan PT. Terregra Asia Energy tentang rencana penerbitan obligasi hijau, serta penyerahan surat komitmen SDG-linked loan dari Bank Aladin dan Bank Jago kepada United Nations Environment Programme (UNEP).

“Jalan menuju pencapaian TPB Indonesia panjang dan berliku, namun saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat mencapai tujuan. Masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan adil akan segera menjadi kenyataan, selama kita mempertahankan momentum berharga yang telah kita hasilkan," ucap Norimasa Shimomura, Kepala Perwakilan UNDP.

Program ASSIST telah mengumpulkan lebih dari 1 miliar Dolar AS untuk pembiayaan TPB tetapi pembiayaan yang dibutuhkan untuk mencapai TPB di Indonesia diperkirakan mencapai 4,7 triliun Dolar AS.

Beban ini tidak bisa hanya dipikul oleh pemerintah.

Mobilisasi pembiayaan untuk TPB harus menjadi upaya kolektif yang melibatkan semua orang.

Perwakilan dari negara-negara donor menghargai upaya dari badan-badan PBB dan berharap mendengar lebih banyak kisah sukses dari program ini.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler