Lewat Program Beli Kreatif, Ekonomi di Sumsel Bisa Bertumbuh

Kamis, 15 September 2022 – 21:42 WIB
Bincang bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. Sandiaga Salahuddin Uno dengan Gubernur Sumsel Herman Deru serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja. Foto : Humas BI.

jpnn.com, PALEMBANG - Mempercepat pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Pemprov Sumatera Selatan dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel meluncurkan program Beli Kreatif.

Program tersebut diluncurkan langsung oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, dan Wamenparekraf Angela Herliani Tanoesoedibjo, bersama Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Rabu (14/9) kemarin.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Sumsel Hari Ini, Awas Hujan di Beberapa Wilayah

Kegiatan itu diikuti sekitar 200 pelaku UMKM dari berbagai bidang seperti kuliner, kriya, dan fashion yang sebelumnya telah melalui proses kurasi dengan berbagai kriteria penilaian.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa sinergi dan kolaborasi itu memberi ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

BACA JUGA: Keseriusan Jokowi Dalam Wujudkan Pemulihan Ekonomi Terlihat Begitu Nyata

"Jumlah UMKM Sumsel mencapai sekitar 650 ribu dan menyerap 93 persen dari total tenaga kerja, sehingga menyimpan potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan," ucap Erwin.

Dia mengungkapkan Sumatera Selatan juga memiliki ciri khas dan budaya yang menjadi akar bagi tumbuhnya ekonomi kreatif, seperti potensi pariwisata.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Sebut Ada Objek Wisata yang Potensinya Mirip Bali

"Beragam wastra songket dan angkinan, hingga kuliner pempek yang terkenal sampai ke beberapa negara," ungkap dia.

Erwin menyampaikan bahwa potensi pasar ekonomi kreatif juga bisa dilihat dari sisi pangan.

Hal itu sejalan dengan tantangan mengendalikan harga pangan, yang menjadi satu langkah dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Menurut dia, peluang untuk pengembangan industri pangan kreatif tersebut dapat dilihat dari tiga hal, yakni dari tingginya konsumsi Rumah Tangga (RT) untuk makanan atau minuman yang mencapai 57 persen.

Besarnya kontribusi industri makanan dan minuman terhadap industri pengolahan yang menjadi motor penggerak ekonomi Sumatera Selatan mencapai 50 persen.

"Dan saat ini terdapat 21,4 persen pelaku ekonomi kreatif Sumsel yang bergerak di bidang pangan (kuliner) dan terbesar dibanding subsektor lainnya," tambah dia.

Dalam kesempatan sama, Menteri Sandiaga menyampaikan komitmennya untuk mendukung pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan.

Selain melalui Beli Kreatif, Kemenparekraf juga memiliki Politeknik Pariwisata Palembang yang akan menghasilkan SDM unggul berbasis pariwisata masyarakat.

“200 pelaku yang mengikuti Beli Kreatif Sumatera Selatan 2022 akan diberikan pelatihan bagaimana cara menaikkan omzet dan pada November akan diukur melalui kegiatan harvesting. Saya targetkan ada kenaikan omzet 20-35 persen," ujat Sandiaga Uno.

Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah dan Bank Indonesia Sumatera Selatan dalam mendukung ketahanan pangan melalui implementasi GNPIP.

Adapun Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengungkapkan pelaku ekonomi kreatif termasuk para petani menjadi garda terdepan dalam pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan.

Dia berharap adanya program Beli Kreatif akan menambah semangat para pelaku UMKM agar lebih kreatif, inovatif, dan produktif.

"Kami berharap Pak Menteri mendukung kami (Sumatera Selatan) dalam tiga hal, yaitu meningkatkan keterampilan, wawasan, dan kreativitas para pelaku ekonomi kreatif, kedua permodalan, dan terakhir pemasaran salah satunya melalui e-commerce milik Kemenparkraf," tegas Herman. (mcr35/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgasus Polri Pelototi Program Pemulihan Ekonomi 4 Kabupaten di Bali


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler