Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO

Rabu, 25 Desember 2024 – 06:49 WIB
Bea Cukai melaksanakan serangkaian program sosialisasi dan pelatihan kepada perusahaan penerima fasilitas Authorized Economic Operator (AEO). Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, BEKASI - Bea Cukai Bekasi dan Bea Cukai Tanjung Perak melaksanakan serangkaian program sosialisasi dan pelatihan kepada perusahaan penerima fasilitas Authorized Economic Operator (AEO).

Bea Cukai Bekasi menggelar program 'Didik' melalui sosialisasi dan refreshment monitoring serta evaluasi AEO kepada perusahaan yang bergerak di bidang jasa freight forwarding, PT Yusen Logistics Solutions Indonesia, Selasa (3/12).

BACA JUGA: Kepala Bappisus Tekankan 3 Hal Penting untuk Dukung Reformasi Berkelanjutan Bea Cukai

Kegiatan ini dilakukan untuk mengingatkan pentingnya menjaga komitmen perusahaan dalam memenuhi kewajiban setelah menerima fasilitas AEO pada 2018 lalu.

Program 'Didik' merupakan bagian dari sosialisasi progresif yang dirancang sesuai kebutuhan pengguna jasa.

BACA JUGA: Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok

Diharapkan melalui program ini, PT Yusen Logistics Solutions Indonesia sebagai perusahaan penerima fasilitas AEO dapat terus meningkatkan kompetensi dan menjaga kepatuhan terhadap persyaratan sebagai operator AEO.

Bea Cukai Tanjung Perak juga menggelar refreshment dan training kepada penerima fasilitas AEO yang berlokasi di Malang, PT Otsuka Indonesia pada Selasa (17/12).

BACA JUGA: Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024

Program ini dilakukan untuk menegaskan pentingnya komunikasi aktif antara perusahaan dan Bea Cukai tanpa menunggu adanya kendala kepabeanan.

Ada beberapa hal utama yang disampaikan, meliputi refreshment AEO, klasifikasi barang dan HS code, serta pelatihan pelaporan voluntary declaration/voluntary payment (VD/VP).

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menyampaikan fasilitas AEO diberikan kepada perusahaan yang memiliki sistem manajemen rantai pasokan yang baik serta pengawasan terhadap kegiatan impor dan ekspor.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap tercipta iklim bisnis kondusif.

Budi berharap melalui sosialisasi dan pelatihan ini mampu menciptakan ekosistem perdagangan yang efisien, patuh, dan berdaya saing di tingkat global.

"Sehingga dapat memperkuat perekonomian nasional,” harap Budi Prasetiyo. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler