Lewat Program Ini Infrastruktur Pertanian di Tasikmalaya Terdongkrak

Sabtu, 20 Agustus 2022 – 13:56 WIB
Lokasi pembangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di wilayah garapan Upland Project, Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Humas Kementan

jpnn.com - Kementerian Pertanin (Kementan) optimistis Proyek Pengembangan Sistem Pertanian terpadu di Daerah Dataran Tinggi (Upland) mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas petani. Tak terkecuali di Kabupaten Tasikmalaya.

Direktur Irigasi pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Rahmanto mengatakan sektor pertanian di Tasikmalaya terus mengalami kemajuan.

BACA JUGA: Karier Irjen Ferdy Sambo di Polri Terancam Tamat, Komjen Agung: Kadiv Propam Sudah Melaporkan

Dari hasil kunjungannya pada Mei lalu, Rahmanto mengatakan ada banyak perbaikan dan peningkatan infrastruktur.

"Kami melakukan kroscek ke lokasi pembangunan RJIT (Rehabilitasi jaringan Irigasi Tersier) di wilayah garapan Upland Project," ujar Rahmanto melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/8).

BACA JUGA: Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Tersangka, Pernyataan Perempuan Ini Bikin Penasaran

Dikatakannya tahun ini pemerintah tengah fokus melaksanakan pembangunan RJIT di Kabupaten Tasikmalaya sepanjang 16.910,94 meter. Tersebar di empat wilayah, yaitu Desa Bantarkalong, Darawati, Padawaras, serta Kertasari.

"Program ini didanai dari Program Hibah ISDB dan IFAD," tambah Rahmanto.

Dia berharap seluruh infrastruktur yang sudah dan akan dibangun jangan sampai terbengkalai begitu saja.

"Masyarakat harus mempunyai rasa memiliki," ujar dia.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menuturkan kalau Upland Project amat bermanfaat terhadap para petani.

Dia menjelaskan Upland Project merupakan representasi dari visi misi Kabupaten Tasikmalaya di bidang pertanian.

"Untuk mencapai visi misi tersebut, dibutuhkan berbagai macam aspek penunjang demi peningkatan produktivitas hasil pertanian yang salah satunya adalah aspek pengairan (saluran irigasi). Dan program Upland mendorong hal tersebut," papar Nuraedidin.

Nuraedidin menambahkan penunjang sumber air yang digunakan untuk irigasi pertanian di wilayah ini memanfaatkan irigasi bendungan yang berada di Desa Padawaras.

"Irigasi Bendungan tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat pada tahun 1983," jelas dia.

Sementara itu, Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Ali Jamil memaparkan jika Upland Project memiliki 4 komponen kegiatan.

“Untuk Komponen pertama terdiri dari peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan. Untuk komponen kedua adalah pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan, komponen ketiga adalah penguatan sistem kelembagaan, dan komponen terakhir manajemen proyek,” jelasnya.

Ditambahkan Ali Jamil, ada lima titik kritis dari kegiatan ini.

“Yang menjadi titik kritis pertama adalah kegiatan desain konstruksi prasarana lahan dan air irigasi. Hal ini meliputi aspek perencanaan, aspek teknis, aspek keuangan,” ujarnya.

Titik kritis lainnya ialah sosialisasi kepada petani mengenai kewajiban sharing dana 20% agar kegiatan berjalan sesuai rencana, kemudian pengelolaan bantuan alsintan pra dan pasca panen yang dilakukan oleh sub lembaga berbeda dalam kelompok tani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Upland Project yang akan berlangsung hingga 2024 memiliki multiplier effect.

SYL -sapaannya- berharap Upland mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi.

"Caranya, melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, dan penguatan sistem kelembagaan,” katanya.

Adapun 14 Kabupaten yang menjadi lokasi Upland Project adalah Banjarnegara, Cirebon, Garut, Gorontalo, Lebak, Lombok Timur, Magelang, Malang, Minahasa Selatan, Purbalingga, Subang, Sumbawa, Sumenep, dan Tasikmalaya.

Upland Project memiliki empat komponen kegiatan. Pertama terdiri dari peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan.

Untuk komponen kedua adalah pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan, ketiga penguatan sistem kelembagaan, dan terakhir manajemen proyek. (rhs/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler