jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Program Rumah Belajar dari Yayasan Jala Samudra Mandiri Zainal Abidin mendapat amanat JICT untuk menjalankan program Rumah Belajar.
Selain program kesetaraan mata pelajaran umum, di tempatnya juga terdapat berbagai program keterampilan praktis yang bertujuan mengajarkan siswa didik untuk mandiri usai menyelesaikan paket penyetaraan.
BACA JUGA: JICT Berdayakan Rakyat Lewat Rumah Belajar
“Di Rumah Belajar JICT ada program keterampilan perakitan dan reparasi komputer, pengolahan gambar dengan program photoshop, keterampilan menyablon, hingga pelatihan wirausaha yang mendorong siswa untuk menjual produknya kepada masyarakat," ujar Zainal.
Program ini bertujuan agar anak didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, bisa menjadi lulusan yang mandiri selain siap untuk meneruskan pendidikan ke tahap selanjutnya.
BACA JUGA: Firmansyah: Perpanjangan Kontrak JICT kepada Hutchison Cacat Hukum
Zainal menerangkan, Yayasan Jala Samudra Mandiri kini sudah mengelola tiga Rumah Belajar JICT yang seluruhnya berlokasi di Jakarta Utara, dengan ditenagai delapan tutor di setiap unitnya.
Fasilitas yang tersedia pun lengkap seperti ruang kelas, meja belajar, papan tulis, alat tulis dan sepuluh unit komputer.
BACA JUGA: Jelang Hari Jadi ke-20, JICT Memberikan Hadiah Spesial untuk Masyarakat
“Fasilitas bisa lengkap karena seluruhnya dibiayai JICT. Kami sekarang mengelola tiga Rumah Belajar dan 15 kelas jauh. Sejak berdiri di 2007, total sudah 7 ribu lebih penerima manfaat Rumah Belajar JICT,” ungkap Zainal.
Salah satu yang sudah merasakan manfaat Rumah Belajar Koja yakni Arifin.
Dengan ketekunannya memproduksi aneka produk berbasis sablon seperti kaus, mug, hingga topi, Arifin yang baru saja melepas masa lajangnya Februari silam kini sukses meraup omzet hingga belasan juta setiap bulannya.
Seperti kebanyakan milenial, Arifin juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya dengan membuka Facebook Fan Page dengan akun percetakan sablon dan akun Instagram dengan akun Percetakan Sablon GFI.
Dirinya mengaku bangga bisa berbisnis, tak kalah dengan lulusan SMA formal. Karena itu Arifin berterimakasih kepada Rumah Belajar JICT Koja yang telah membuka jalan bagi bisnisnya saat ini.
“Saya bisa melatih keterampilan dan berbisnis karena di Rumah Belajar JICT Koja belajarnya fleksibel. Saya jadi bisa berbisnis sambil sekolah di sini. Saya yakin pasti bisa membuka konveksi,” tegas Arifin.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Implikasi Hukum Privatisasi JICT Jilid II Saat Audit BPK Diabaikan
Redaktur & Reporter : Yessy