Lewat Sapi Bali, PDIP Ingin Pangan Indonesia Berdaulat

Kamis, 14 Juli 2022 – 18:58 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara dalam Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan secara hybid dengan tema Penggemukan Sapi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan, Kamis (14/7). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan mendorong sapi bali agar menjadi hewan ternak unggulan sekaligus menciptakan kedaulatan pangan. PDIP memandang Indonesia masih mengalami defisit daging sapi sehingga butuh perhatian khusus untuk menyelesaikan masalah itu.

Hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan secara hybid dengan tema Penggemukan Sapi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan, Kamis (14/7).

BACA JUGA: Gus Jazil Sebut PKB Siap Menyambut Puan, Singgung Kedekatan dengan PDIP

Hasto menilai PDIP ingin menggelorakan Gerakan Indonesia Berdaulat mencukupi kebutuhan pangan, salah satunya melalui penggemukan bibit unggul sapi bali.

"Mari kita canangkan Indonesia berdaulat bidang pangan dengan mencukupi kebutuhan daging untuk rakyat yang kita kembangkan sendiri. Bagaimana dengan penggemukan sapi ini, Indonesia makin berdaulat di bidang pangan dan sekaligus menggelorakan perekonomian rakyat," kata Hasto.

BACA JUGA: Hasto Minta Kader PDIP Tak Terpengaruh Manuver Elite

Hasto menyampaikan Ketua Umum PDIP Megawati sudah memerintahkan seluruh jajarannya menggelorakan program menanam tanaman pendamping beras. Saat ini, PDIP akan memperjuangkan kedaulatan pangan dengan menyediakan daging sapi terjangkau untuk rakyat.

PDIP menemukan bahwa spesies sapi bali ternyata bagus karena merupakan perpaduan banteng dan sapi jawa. Salah satu keunggulannya adalah bisa beranak hingga 17 kali, terbanyak dari ras sapi mana pun.

BACA JUGA: Jelang 2024, PDIP Mulai Konsolidasikan Gerakan Anak Muda di Jawa Barat

"PDI Perjuangan melihat inilah wujud berpolitik bagi kami itu ialah turun ke bawah dan membawa program konkret untuk rakyat. Maka dengan acara FGD ini, partai bergerak memberikan jawaban ke rakyat," kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan pihaknya mendorong kepala daerah dari PDIP mengembangkan sapi bali ini dengan cara modern, tetapi tetap menjaga kemurniannya. Salah satu caranya ialah mendorong para kepala daerah itu segera mendirikan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brinda) di wilayah masing-masing.

Nantinya kantor riset itu yang bekerja sama dengan perguruan tinggi setempat untuk makin memperdalam langkah serta cara pengembangan pangan ini.

Hasto menginginkan pada momen G20 ini, sapi bali bisa mendunia.

"Jadi, kita jangan bangga kalau masih impor sapi dari Australia dan India. Namun bagaimana nanti kita ekspor daging sapi bali, yang bisa dikembangkan di seluruh wilayah di Indonesia, menggerakkan ekonomi rakyat mengedepankan riset dan inovasi," urai Hasto.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP I Nyoman Parta menjelaskan kebutuhan daging Indonesia itu 706.388 ton, sementara produksi dalam negeri mencapai 436.704 ton. Indonesia defisit daging sehingga harus impor 266.065 ton.

Dia menilai sapi bali ini memiliki banyak kelebihan. Bisa hidup di berbagai iklim, makan apa saja, beranak sampai 17 kali, kualitas daging kelas satu sebanyak 53 persen, kandungan buliran lemak yang membuat aromanya baik, dan terkenal pintar.

Masalahnya, selama ini pengembangan sapi bali terhambat, salah satunya standar para chef Indonesia yang memasak daging sapi negara lain. Daging sapi bali kerap dianggap keras.

Karena itu, Nyoman meminta pemerintah mengontrol bibit sapi, memberi pelatihan, mensyaratkan hotel dan restoran memakai daging lokal, dan yang terutama mendorong riset dan pengembangan.

"Riset dan inovasi, serta pelatihan rakyat adalah salah satu kuncinya," kata Nyoman Parta.

Ketua DPP PDIP Bidang Koperasi dan UMKM Mindo Sianipar mengatakan pihaknya siap membantu masyarakat yang tertarik mengembangkan penggemukan sapi bali. PDIP siap memberi bantuan konsultasi khususnya terkait skala ekonomi program itu.

"Peternakan sapi ini tentu ada skala ekonominya, sehingga ada cara-cara gotong royong rakyat untuk bisa melaksanakan program penggemukan ini. Silakan hubungi kantor PDI Perjuangan bidang kerakyatan," kata Mindo.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengikuti acara tersebut secara daring. Hasto hadir di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, bersama Wabendum Rudianto Tjen, dan para Ketua DPP PDIP antara lain Mindo Sianipar, Ahmad Basarah, dan Wiryanti Sukamdani. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Maharani Menyumbang Sapi Kurban Berbobot 1,3 Ton ke PDIP Jateng


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler