jpnn.com, TIMIKA - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), sebuah lembaga kemitraan dengan dukungan Freeport Indonesia, memiliki lima sekolah asrama untuk putra-putri Papua.
Sekolah-sekolah asrama ini bertujuan untuk memberikan fasilitas akomodasi dan program pengayaan bagi anak usia sekolah dari wilayah yang terpencil, serta mempersiapkan pusat persemaian calon intelektual dan pemimpin masyarakat.
BACA JUGA: Program Posyandu Anak Sekolah di Timika Tingkatkan Kepedulian Kualitas Kesehatan
Di dataran tinggi, LPMAK mendirikan Asrama Tsinga di kampong Beanekogom. Sedangkan di daerah pesisir pantai Kabupaten Mimika, tepatnya di Kaokanao, LPMAK mendirikan Asrama Bintang Kejora Putra dan Putri.
Juga ada asrama yang terletak di luar Kabupaten Mimika, yaitu Asrama Amor putra dan putri di Semarang, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Rossa Pilih Homeschooling untuk Rizky, Ini Alasannya
LPMAK mempercayakan pengelolaan asrama tersebut kepada institusi yang berkompeten di bidangnya. Sekolah Asrama Taruna Papua dikelola oleh Yayasan Mitra Citracendekia Abadi dari Jakarta.
Asrama Tsinga dikelola oleh Yayasan Joronep, sebuah yayasan yang didirikan oleh anak-anak muda Amungme. Asrama Solus Populi di Timika dan Bintang Kejora (Putra dan Putri) di Kaokanao dikelola oleh Keuskupan Timika.
BACA JUGA: Donita Mendidik Anak Tanpa Kata Jangan
Sedangkan Asrama Amor, kependekan dari Amungme dan Kamoro, di Semarang dikelola oleh Yayasan Binterbusih Semarang.
“Asrama-asrama yang dikelola Keuskupan Timika memfokuskan pada pembinaan dan pendidikan siswa Kamoro. Seleksi dilakukan oleh pengelola dengan bantuan pastor paroki setempat," ujar Romo Gunawan dari Keuskupan Timika.
Sekolah Asrama Taruna Papua yang terletak di Timika menerima siswa penghuni asrama dari tiga kampung orang Amungme di dataran tinggi Mimika, yakni Tsinga, Aroanop, dan Waa-Banti sejak 2007.
Namun sejak 2013, Sekolah Asrama Taruna Papua juga menerima siswa Amungme dan Kamoro dari Timika dan sekitarnya. Seleksi dilakukan oleh guru, pembina, dan tenaga kesehatan. Sekolah Asrama mengutamakan pada siswa Amungme dan Kamoro yang dipandang memiliki potensi dan berasal dari keluarga yang kurang mampu.
“Sangat penting mendidik anak dan harus dari sejak usia dini. Tingkat keberhasilannya akan tinggi," ujar Lucky Tanubrata, pendiri Yayasan Mitra Citracendekia Abadi, pengelola Sekolah Taruna Papua.
Hingga akhir 2016, jumlah total siswa yang tercatat tinggal di kelima sekolah asrama tersebut mencapai 756 siswa.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelni Operasikan Rumah Kita di Timika
Redaktur & Reporter : Yessy