jpnn.com, JAKARTA - Laskar Ganjar-Puan (LGP) menilai suhu politik saat ini cukup panas.
Ketua Dewan Pembina LGP Mochtar Mohamad menilai panasnya suhu politik salah satunya akibat isu big data dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Hal itu memicu aksi yang dilakukan mahasiswa pada 11 April 2022.
Mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR Senayan Jakarta untuk menyuarakan aspirasinya menolak penundaan Pemilu 2024 serta menolak amandemen UUD 1945 yang berpotensi digunakan untuk merubah konstitusi terkait periode jabatan presiden.
"Pemicunya penundaan pemilu 2024 yang dilontarkan elit politik. Terlebih pernyataan salah satu Menko soal big data yang membuat situasi semakin meruncing," ujar Mochtar Mohamad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (14/4).
Melihat perkembangan situasi, Mochtar menilai jelang Pemilu 2024 situasi makin memanas.
Pasalnya, isu sengaja dilontakan dengan tujuan hendak membuat kegaduhan politik dan ekonomi dengan maksud tujuan tertentu.
"Pertengahan tahun analisa kami situasi politik makin panas dan kami LGP akan mengantisipasi itu," ungkap Mochtar Mohamad.
Oleh sebab itu menurut Mochtar Mohamad, Presiden Jokowi perlu melakukan reshuffle terhadap menterinya yang sudah tidak fokus membantu pemulihan ekonomi nasional.
"Malah justru membuat isu yang memancing kegaduhan di masyarakat," ujar Mochtar.
Di sisi lain, Mochtar menyebutkan pernyataan soal penundaan Pemilu 2024 bertentangan dengan konstitusi.
"Kalau tidak reshuffle bisa jadi Pak Jokowi mengalami turbulensi politik di tahun ini," tegas Mochtar Mohamad.
Ketua Umum LGP, Nawang Andi Kusuma menyoroti isu perekonomian yang harus dilindungi pemerintah.
Salah satunya, lanjut di, terkair semua aset kekayaan negara perlu dilindungi dan pemerintah.
"Jangan sampai investasi yang dibuat justru malah merugikan negara," tegasnya.(mcr8/jpnn)
BACA JUGA: PPATK Pastikan Satgas Pemilu Sudah Bekerja Sebelum 2024, Sejumlah Nama Masuk Radar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belajar dari Pemilu 2019, Begini Harapan Mendagri Tito
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra