jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memastikan satuan tugas (satgas) pemilu yang mereka bentuk sudah mulai bekerja.
Satgas tersebut mulai memantau aliran dana sejumlah nama yang berpotensi maju di Pilpres 2024.
BACA JUGA: BRI dan PPATK Tanam 10 Ribu Pohon Mangrove Pada Peringatan 20 Tahun APU dan PPT
“Jadi, satgas sudah mulai bekerja, bukan berarti Pemilu 2024, terus kami bergerak di akhir 2023,” kata Ivan kepada wartawan di kantornya, Kamis (14/4).
Namun, Ivan tidak membeberkan nama-nama yang sudah masuk radar satgas pemilu tersebut.
BACA JUGA: PPATK Temukan 2 Fakta Mencengangkan dari Kasus Binomo, Tidak Disangka
Menurut dia, dalam menjalankan tugas, satgas pemilu bentukan PPATK bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.
“Teman-teman (satgas pemilu) mengamati profil-profil yang sudah di dalam database kami. Jadi, profil itu sudah, ada jutaan nama di situ," ujar Ivan yang sudah 17 tahun mengabdi di PPATK itu.
BACA JUGA: Bareskrim Libatkan PPATK Telusuri Aliran Dana Indra Kenz Selama di Turki
Dia pun memastikan dari sistem yang dimiliki satgas pemilu, nanti akan ketahuan aliran-aliran dana mencurigakan.
Ivan menyebut temuan itu akan dikoordinasikan dengan KPU dan Bawaslu.
Satgas pemilu PPATK, menurut Ivan juga bisa melakukan operasi tangkap tangan (OTT) berdasar hasil pemantauan dan analisis.
"Contoh beberapa yang OTT, itu kan modelnya ijon. Dimodali dari sekarang lalu kemudian pada saat kepala daerah itu jadi, kemudian macan-macam itu kan,” kata Ivan.
Dia juga mengungkapkan adanya rekening khusus dana kampanye (RKDK). Namun, RKDK ini baru muncul menjelang masa pencoblosan.
“RKDK itu baru bergerak menjelang pencoblosan, biasanya enam bulan. Nah itu apa tuh maksudnya,” kata Ivan. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPATK Terima 375 Laporan Dugaan Investasi Ilegal, Alirannya Bersifat Global
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan